Branding The Nation

Devis Advertising boasts an expansive nationwide presence, curating a portfolio of more than 1.000 strategically located

outdoor media assets, each designed to capture attention, that blanket the entire Indonesian landscape.

Mengenal Konsep Pemasaran dalam Bisnis

Cegah anjloknya angka penjualan dengan memahami lima konsep pemasaran dalam bisnis, simak ulasannya dalam artikel ini. 

 

Konsep pemasaran adalah sebuah konsep yang digunakan perusahaan dalam mengoptimalkan keuntungan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan dan mengalahkan kompetitor.

 

Konsep ini sebenarnya memfokuskan pada bagaimana perusahaan membangun hubungan yang kuat  dengan konsumen agar saling menguntungkan dan mendatangkan manfaat jangka panjang. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memahami konsep marketing secara baik, mulai dari kekurangannya hingga kelebihannya.

 

Berikut 5 konsep pemasaran dalam dunia bisnis.

 

1. Konsep produksi 

 

Konsep ini lebih menitikberatkan pada asumsi bahwa konsumen lebih menyukai suatu barang atau jasa yang murah. Meski keunggulannya akan lebih banyak menarik banyak konsumen, akan tetapi kekurangan dari konsep ini yaitu kualitas produk yang rendah.

 

Bisa dikatakan lebih memfokuskan pada kuantitas dibandingkan dengan kualitas. Artinya, keuntungan bisa diraup besar-besaran ketika produk dibeli banyak konsumen, namun hal tersebut tidak menjamin bisnis bertahan dalam jangka panjang.

 

2. Konsep produk

 

Berbeda dari sebelumnya, konsep ini justru lebih mengedepankan kualitas dan berfokus pada inovasi, baik itu desain maupun produknya. Dengan kualitas tinggi, konsep ini memiliki keunggulan tersendiri yakni mampu bersaing dan mengalahkan kompetitor.

 

Meski terjamin bisa bertahan dalam jangka panjang, akan tetapi konsep ini memiliki kekurangan yakni harga produk yang terbilang mahal sehingga segmen konsumennya pun lebih terbatas.

 

3. Konsep penjualan

 

Pada konsep penjualan, hal yang menjadi fokus utama adalah promosi dalam skala besar. Ya, pelaku bisnis akan berupaya keras membuat strategi promosi yang tepat agar produk bisa laris manis di pasaran. Adapun upaya yang dilakukan pebisnis biasanya memberikan diskon besar-besaran agar produk bisa terjual dalam jumlah tinggi.

 

Meski cara ini cukup menarik perhatian konsumen, namun sayangnya konsep ini hanya untuk jangka pendek saja dan tidak memperhatikan pada kebutuhan konsumen.

 

4. Konsep pemasaran

 

Dalam konsep ini, perusahaan biasanya akan lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan dari konsumen. Perusahaan meyakini dengan memenuhi keinginan konsumen, maka produk yang mereka pasarkan akan selalu dicari dan digunakan oleh konsumen setianya.

 

Akan tetapi dalam mengimplementasikan konsep ini tidaklah mudah, karena perusahaan harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari target audiens hingga inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, perusahaan juga akan memaksimalkan penjualannya dengan menggunakan media periklanan seperti social media, e-commerc, hingga Out of Home (OOH).

 

Kelebihan dari konsep ini jelas membangun hubungan yang kuat antara brand dan juga konsumen, akan tetapi kekurangannya adalah waktu yang lama dalam proses analisis pasar serta biaya pemasaran yang cukup besar.

 

5. Konsep pemasaran sosial

 

Dengan mengedepankan keseimbangan alam, konsep ini tak hanya mencari keuntungan tapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya saja dengan menciptakan produk ramah lingkungan, ataupun menggelar kegiatan penanaman pohon dan daur ulang sampah.

 

Selain merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, upaya ini juga bisa membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam demi masa depan bumi yang lebih baik. Konsep ini jelas akan membangun citra positif bagi perusahaan, namun mungkin memerlukan biaya tambahan dalam menerapkannya.

 

Tips Meningkatkan Omzet Penjualan Bisnis

Pebisnis pemula wajib simak, ini dia tips dan trik meningkatkan omzet penjualan dalam jangka panjang.

 

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan omzet penjualan. Oleh karena itu, berbagai strategi marketing pun dilakukan oleh perusahaan agar bisa meraup keuntungan.

 

Namun bagi pebisnis yang baru merintis usahanya, meningkatkan omzet penjualan bukanlah hal yang mudah. Jangakan keuntungan yang diraih, produk bisa diterima baik di pasar saja rasanya sulit.

 

Melihat berbagai kendala dan tantangan tersebut, artikel ini akan membahas secara detail langkah apa saja yang bisa diambil oleh pebisnis pemula agar target penjualan bisa tercapai.

 

1. Menentukan target konsumen

 

Jangan pernah anggap remeh target konsumen sebagai bagian dalam strategi marketing, karena ternyata indiaktor ini menjadi salah satu kunci suksesnya suatu produk laris terjual.

 

Kok bisa? karena dengan menentukan target konsumen, artinya Anda mengetahui betul apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh mereka. Produk yang akan diluncurkan pun tak sia-sia karena pasti akan dicari dan diburu oleh konsumen.

 

Kreatif dan mengeksplorasi inovasi produk boleh-boleh saja tapi tetap harus relevan dengan kebutuhan konsumen yang telah menjadi target. Selain anggaran produksi lebih efisien, strategi pemasaran pun akan lebih terarah dan terukur.

 

2. Branding

 

Branding merupakan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan serta memperkuat merek sehingga mampu memberikan perspektif ke orang lain. Branding juga bisa menciptakan citra positif bagi perusahaan.

 

Cara ini dinilai efektif dalam meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan di mata konsumen. Hal ini pun akan memudahkan perusahaan dalam memasarakan produknya.

 

Branding bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan Influencer untuk memberikan review positif dan menyebarkan melalui akun media sosialnya. Biasanya, influencer akan berupaya mempengaruhi pengikut atau followers-nya untuk menggunakan produk yang sama.

 

3. Menentukan media iklan yang tepat

 

Adapun langkah selanjutnya untuk meningkatkan omzet adalah dengan melakukan promosi melalui media periklanan. Anda bisa memilih berbagai media periklanan yang sesuai dengan produk dan target konsumen.

 

Jika yang akan dipasarkan adalah produk pakaian misalnya, maka secara online Anda bisa mempromosikannya melalui media sosial, website hingga e-commerce. Namun jika ingin hasilnya lebih optimal, maka Anda juga bisa menggunakan Out of Home (OOH) Advertising seperti billboard.

 

Billboard bisa dipasang di lokasi strategis seperti di kawasan pusat perbelanjaan, ataupun di dekat lokasi perkantoran yang memang sesuai dengan target konsumen yang diinginkan. Tak hanya meningkatkan brand awareness, cara ini juga bisa memperluas jangkauan audiens.

 

Jika bingung dalam menentukan media promosi yang tepat, cobalah berkonsultasi dengan Jasa Periklanan Devis Advertisng yang sudah berpengalaman akan membantu Anda dalam mengambil keputusan serta mempermudah pemasangan OOH.

 

4. Konsistensi

 

Terkadang, sebagian pebisnis langsung menyerah ketika usaha yang dijalankan tidak berjalan sukses. Alih-alih mencoba untuk bangkit, tapi justru malah langsung beralih ke sektor bisnis lain. Padahal seorang pengusaha harus siap menerima risiko dari setiap keputusan yang diambil.

 

Oleh karena itu dibutuhkan tekad yang kuat dan konsistensi dalam menjalankan suatu bisnis. Perlu diketahui, seorang pebisnis harus siap ketika tantangan dan kendala muncul. Misalnya saja saat pandemi Covid-19 melanda, di mana banyak perusahaan akhirnya gulung tikar karena tak mampu mengatasi tantangan yang ada.

 

Dengan menjadi konsisten, sebuah brand akan selalu diingat oleh konsumen dan memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

 

5. Monitoring dan evaluasi 

 

Meski bisnis yang Anda jalankan terbilang sukses dan melejit, namun tetap harus melakukan monitoring dan evaluasi agar bisnis bisa terus berkembang dengan inovasi-inovasi terbaru.

 

Perusahaan yang terus melakukan evaluasi akan mengetahui kelemahan dan keunggulan produknya di pasar, sehingga dapat menyusun strategi yang lebih matang agar produknya lebih menonjol dari kompetitor.

 

Contoh Strategi Marketing yang Efektif dan Menguntungkan

Tanpa memiliki strategi marketing yang tepat, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai.  

 

Strategi marketing merupakan cara untuk mengembangkan bisnis hingga mencapai keberhasilan yang diinginkan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengimplementasikannya, baik secara online maupun offline, tergantung kebutuhan perusahaan.  

 

Namun jika ingin memproleh hasil yang optimal, maka pebisnis bisa melakukan kombinasi di antara keduanya.

 

Berikut beberapa strategi marketing untuk mengembangkan bisnis

 

1. Promosi dan Iklan

 

Promosi dan iklan merupakan dua hal yang berbeda namun tak bisa terpisahkan. Elemen ini cukup penting dalam strategi pemasaran, yang bisa diimplementasikan melalui media periklanan Out of Home (OOH), social media marketing, content marketing, dan lainnya.

 

Iklan adalah bentuk komunikasi yang disampaikan perusahaan kepada konsumen berupa informasi yang dibuat dengan desain menarik agar pesan dapat diterima baik oleh audiens. Sementara promosi merupakan cara perusahaan dalam menyebarkan informasi agar produk bisa dikenal oleh masyarakat luas.

 

2. Social Media Marketing

 

Di era digital saat ini, setiap perusahaan rasanya wajib beradaptasi dengan memiliki social media. Pasalnya, karakteristik audiens saat ini yang cenderung lebih aktif menggunakan gadget dan aktif menggunakan social media seakan membuka peluang lebih besar dalam dunia pemasaran.

 

Anda bisa menggunakan platform Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, Twitter dan lainnya dalam memasarkan produk. Selain mampu meningkatkan brand awareness, metode ini juga memaksimalkan penjualan.

 

3. Out of Home Advertising

 

Periklanan luar rumah  atau Out of Home (OOH) Advertising saat ini masih menjadi primadona dalam beriklan. Meski gempuran dunia digital semakin canggih, akan tetapi OOH seperti billboard, videotron, neon box, baliho tetap menjadi pilihan sebagian pebisnis dalam memasarkan produk mereka.

 

Tak bisa dipungkiri, OOH tetap dinilai efektif sebagai media pemasaran karena bisa mencuri perhatian audiens dan mendorong mereka untuk mengunjungi toko offline produk tersebut. OOH pun kerap dijuluki sebagai media periklanan yang tak lekang oleh waktu.

 

4. Content Marketing

 

Ingat! promosi dan iklan menggunakan social media maupun OOH tak akan maksimal apabila content marketing tak dipersiapkan dengan matang.  Konten berupa video, artikel, suara, atau yang lainnya harus dibuat seciamik mungkin agar dapat "menghipnotis audiens" sehingga brand bisa terus melekat dibenak mereka.

 

Perusahaan yang mempersiapkan content marketing dengan optimal akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti meningkatkan kepercayaan audiens, meningkatkan kredibilitas perusahaan, meningkatkan brand awareness, hingga mempengaruhi keputusan audiens untuk melakukan transaksi pembelian.

 

5. Telemarketing

 

Meski tak semua bisnis bisa menggunakan telemarketing sebagai startegi pemasaran mereka, namun bagi dunia perbankan maupun layanan asuransi, telemarketing berperan besar dalam upaya mereka mendapatkan nasabah baru. 

 

Telemarketer biasanya akan menawarkan suatu produk kepada pelanggan melalui telepon, kemudian akan menjelaskan produk secara detail dan diakhiri dengan mengajak bergabung atau menjadi nasabah mereka.

 

Selain Pikat Audiens, Ini Kelebihan Videotron untuk Beriklan

Tak lagi terpaku pada papan reklame statis, masyarakat kini justru tertarik dengan kelebihan videotron untuk mempromosikan produk.   

 

Di berbagai kota-kota modern, dunia periklanan kini kian canggih seiring dengan teknologi visual yang terus berkembang. Salah satunya fenomena kelebihan videotron yang kerap digunakan brand-brand ternama di Tanah Air dalam memasarakan produknya.

 

Fakta ini pun membuat videotron menjadi media promosi yang populer dan banyak diminati oleh kalangan pengusaha dalam beriklan. Selain lebih menarik dan mengikuti tren, videotron juga mampu meningkatkan brand awareness.

 

Apa itu videotron?

 

Jika menilik lebih dalam, videotron adalah media promosi yang dilengkapi dengan layar LED yang bisa menampiklan video gambar beserta teks dengan menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED), di mana LED ini mampu mengonversi listrik menjadi cahaya dengan menggunakan semikonduktor.

 

Media ini sebenarnya bisa digunakan di dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Akan tetapi, perusahaan maupun pebisnis biasanya lebih dominan memilih videotron outdoor agar jangkauan audiens bisa lebih luas dan tepat sasaran.

 

Kelebihan videotron

 

1. Daya tarik visual yang lebih menarik

 

Jika dibandingkan dengan media periklanan konvensional statis, videotron jelas jauh lebih unggul karena lebih menarik dan dinamis. Meskipun iklan videotron durasinya terbilang singkat, akan tetapi mampu membuat audiens yang melihatnya terkesan.

 

Dilengkapi dengan layar LED, kualitas gambar videotron pun akan lebih tajam. Hal ini berpengaruh pada efektivitas jangkauan audiens, meskipun melihat iklan dari jarak jauh. Belum lagi, tampilan visual bergerak yang bisa membuat audiens berhenti sejenak untuk memahami pesan iklan yang disampaikan, sehingga dapat meningkatkan brand awareness. 

 

2. Ketahanan

 

Tahan terhadap segala cuaca, baik cuaca dingin maupun panas menjadi kelebihan videotron yang selalu diunggulkan sebagai media periklanan. Beda halnya mungkin dengan papan reklame statis seperti baliho atau billboard yang mungkin cepat rusak ketika terkena hujan maupun angin kencang.

 

Selain itu, videotron juga terbilang praktis dalam hal pemeliharaan. Di mana ketika ada kerusakan bisa langsung diperbaiki. Beda hal nya dengan papan reklame statis yang harus membuat atau mencetak baru ketika iklan yang terpampang mengalami kerusakan.

 

3. Meningkatkan penjualan

 

Dengan jangkauan audiens yang lebih luas dan meningkatnya brand awareness yang terbangun, maka faktor tersebut juga akan mendorong pada nilai penjualan. Pengiklan akan mendapatkan berbagai keuntungan, mulai dari target pasar yang tercapai hingga tingginya omzet yang didapat.

 

 

Cara Menentukan Target Audiens yang Sesuai dengan Produk

Ingat! target audiens harus spesifik agar produk yang ditawarkan bisa tepat sasaran dan target penjualan bisa tercapai.  

 

Target audiens menjadi salah satu hal utama yang harus ditentukan sebelum produk dipromosikan. Target audiens juga menjadi cara awal untuk bisa membuat pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien.

 

Audiens di sini merupakan sekelompok orang yang lebih spesifik dan dinilai memiliki ketertarikan untuk membeli produk yang dipasarkan agar lebih tepat sasaran.

 

Selain menghemat anggaran, target audience memberikan berbagai keuntungan dan manfaat, di antaranya memudahkan dalam menentukan media periklanan yang akan digunakan, membantu tim marketing dalam pembuatan konten iklan yang relevan antara produk dan minat audiens, serta mendapatkan insight mengenai konten pemasaran.

 

Lalu, bagaimana cara menentukan target audiens?

 

1. Riset data calon konsumen

 

Cobalah riset atau cek profil orang yang berinteraksi dengan brand Anda di media sosial maupun website. Risetlah data sebanyak mungkin dan jangan hanya pada satu platform saja tapi dari berbagai saluran agar lebih lengkap dan terukur. Data tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan ketika akan menentukan target pasar produk Anda.

 

Jika masih bingung dalam menentukan dengan target, Anda bisa menggunakan alat riset seperti Google Trend atau Google Analytics. Keduanya bisa membantu memberikan pengetahuan tentang siapa yang sebaiknya Anda tuju.

 

2. Buat persona

 

Jika masih kesulitan dalam menentukan target, maka cobalah buat buyer persona yaitu gambaran dari target konsumen yang didapat dari riset yang mendalam atau profil buatan yang menggambarkan beberapa jenis target audience dengan lebih detail. Di mana komponennya meliputi nama, profesi, usia, gender, daya beli, hobi, gaya hidup, minat, tingkah laku, kebiasaan berbelanja hingga kebiasaan dalam mengakses internet.

 

3. Melihat tema produk

 

Sesuaikanlah produk dengan kebutuhan konsumen. Pasalnya, produk yang sama bisa saja memiliki target pasar yang berbeda. Sebagai contoh dalam satu brand pakaian yang memiliki target pasar yang berbeda lantaran memilki berbagai segmen yakni pakaian anak-anak, pakaian dewasa, pakaian kantor dan lainnya. Oleh karena itu, pebisnis di sini harus benar-benar cermat dalam menentukan target audience produknya.

 

4. Memahami manfaat produk

 

Setelah mendapatkan data dari riset mendalam, maka Anda harus memahami manfaat dari produk yang akan dipromosikan ke pasar. Sebuah brand akan terlihat menonjol ketika dia bisa menemukan solusi atas permasalahan calon konsumennya. 

 

Contoh produk skincare yang bisa mengobati jerawat, maka strategi pemasaran pun nantinya akan lebih mudah dilakukan ketika pebisnis sudah menentukan target audience dari produknya tersebut.

 

Namun untuk mengoptimalkan penjualan, Anda harus ingat bahwasannya produk tidak bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Maka dari itu, target konsumen yang akan ditentukan harus benar-benar spesifik agar target penjualan dapat tercapai.

 

Mengapa Call to Action Penting dalam Dunia Marketing?

Jadi kunci keberhasilan bisnis, ini beberapa jenis Call to Action yang bisa digunakan dalam dunia pemasaran.  

 

Call to Action (CTA) merupakan bagian dari strategy marketing berupa suatu gambar, tulisan, atau ucapan yang mendorong audiens untuk mengunjungi website, media sosial dan toko offline untuk melakukan transaksi pembelian.

 

Tujuan utama Call to Action yakni untuk meningkatkan penjualan. Tak heran, cara ini kerap disebut sebagai kunci keberhasilan bisnis, karena CTA juga bisa menganalisis perilaku konsumen sehingga perusahaan bisa membuat strategi pemasaran yang lebih tepat.

 

Intinya, CTA lebih kepada kalimat "ajakan" agar konsumen tertarik untuk menghubungi lebih lanjut akun yang tertera dalam iklan, sebelum akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Contohnya kalimat "Segera Buat Akun dan Dapatkan Voucher 50%” atau "Order Sekarang Juga".

 

Kalimat-kalimat yang mungkin sering kita jumpai itu seakan mencoba mengajak dan mempengaruhi konsumen untuk mengikuti alur yang dibuat oleh tim marketing. Meski kalimat tersebut marak kita lihat di berbagai platform media sosial, website brand, maupun media periklanan luar ruang, akan tetapi trik itu dinilai cukup efektif dan efisien.

 

Berbagai Jenis Call to Action

 

1. Social Interaction CTA

 

CTA interaksi sosial biasanya lebih mengarahkan audiens untuk berinteraksi lebih lanjut di media sosial, sehingga bisa berdampak positif pada peningkatan engagement. Secara tidak langsung, cara ini juga bisa meningkatkan jangkauan dan hubungan interaksi dengan calon konsumen.

 

Misalnya dengan membuat konten giveaway di media sosial, seperti "Follow, Like, dan Beri Komentar" atau "Share dan Tag Pengguna Lainnya"

 

2. Purchase CTA

 

Mendorong pengunjung untuk bertransaksi, CTA pembelian biasanya hadir pada e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dll. Kalimatnya pun harus menarik dan mampu membuat audiens yang melihatnya langsung tergugah untuk melakukan pembelian.

 

3. Registration CTA

 

Biasanya CTA pendaftaran digunakan untuk promosi layanan jasa, seperti jasa kursus bahasa inggris, bimbingan belajar, dan lainnya. Untuk menarik perhatian audiens, mereka biasanya akan mempersiapkan kalimat ajakan yang bisa mempemudah pendaftaran, contohnya "Daftar Sekarang".

 

4. CTA dalam iklan Out of Home (OOH)

 

Tak hanya pada digital marketing, CTA juga kerap digunakan dalam periklanan luar ruang (OOH). Papan reklame yang terpasang di pinggir jalan atau gedung tinggi biasanya akan mencantumkan QR, no telp, hingga akun media sosial perusahaan agar audiens bisa menghubungi langsung kontak tersebut ketika tertarik pada produk yang dipromosikan.

 

Cara ini juga terbilang efektif karena memadukan media periklanan luar ruang dengan digital media yang membuat strategi pemasaran semakin optimal dan komprehensif.

 

Cara membuat CTA

 

Langkah pertama yang harus dilekaukan ketika membuat CTA adalah penggunaan bahasa yang singkat namun menarik perhatian. Di sisi lain, desain juga harus terlihat menonjol agar membuat mata audiens langsung tertuju pada kalimat ajakan tersebut. Terakhir adalah penempatan CTA harus pada posisi yang pas ketika dipasang dalam media periklanan.

 

Apa Itu Brand Extension? Manfaat dan Cara Menerapkan di Bisnis

Bisa meningkatkan keuntungan dan penjualan, seberapa penting sebenarnya brand extension bagi sebuah bisnis?  

 

Brand extension adalah inovasi produk yang dilakukan oleh suatu brand untuk memperluas jangkauan konsumen sehingga memberikan keuntungan yang lebih besar pada perusahaan. Pada umumnya, brand extension dilakukan oleh perusahaan ternama yang sudah dikenal masyarakat luas.

 

Strategi ini jelas sangat mempengaruhi pada keberlangsungan suatu bisnis. Pasalnya, brand tanpa inovasi lambat laun akan ditinggalkan oleh konsumennya karena dinilai membosankan. Oleh karena itu, suatu brand penting melakukan pembaharuan dan beradaptasi dengan perkembangan tren yang ada.

 

Contohnya brand mie instan ternama yaitu Indomie yang memiliki berbagai varian rasa andalan seperti Indomie Goreng, Indomie Soto, dan Indomie Bawang. Namun saat ini varian merek mie instan tersebut sudah berkembang mengikuti rasa kekinian yang menjadi selera generasi muda seperti Indomie Geprek, Indomie Rendang, dan lainnya.

 

Selain varian rasa, Indomie juga melakukan inovasi dari segi ukuran yang lebih besar seperti Indomie Goreng Jumbo. Cara ini ternyata cukup ampuh dalam mempertahankan konsumen setia sekaligus menarik konsumen baru Indomie.

 

Cara memperluas citra merek bisnis


 

  • Mengembangkan inovasi produk serupa dengan bentuk yang berbeda
  • Memberikan sentuhan baru pada kemasan produk
  • Menambahkan keunggulan baru pada produk yang akan diluncurkan
  • Mengikuti tren kekinian yang disesuaikan dengan produk dan kebutuhan konsumen

 

Strategi menerapkan brand extension

 

Mengimplementasikan brand extension tidaklah mudah, pebisnis harus benar-benar mempersiapkan strategi secara matang agar inovasi yang dilakukan berjalan sukses.

 

Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan antara lain:

 

  • Analisis potensi pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga produk yang dikembangkan bisa laku terjual.
  • Menimbang potensi dan risiko secara cermat agar dapat mengantisipasi ketika ada dampak negatif yang muncul dari produk yang baru diluncurkan.
  • Tes pasar untuk mengetahui apakah produk mendapatkan respon positif dari konsumen atau tidak, sehingga menjadi pertimbangan ketika akan memproduksinya kembali.
  • Mengukur keberhasilan pemasaran produk baru tersebut dengan cara menghitung hasil yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan.

 

Manfaat brand extension

 

Selain membuat brand semakin eksis dan menciptakan pangsa pasar baru, strategi ini juga bisa membuat perusahaan memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Di sisi lain, reputasi perusahaan maupun brand juga akan semakin positif dan dipercaya oleh masyarakat. Dengan begitu brand awareness akan semakin meningkat dan semakin melekat dibenak konsumen.

 

5 Cara Membangun Merek yang Kuat

Membangun merek yang kuat tidaklah sulit, asalkan perusahaan maupun pebisnis memahami betul langkah-langkah yang harus dilakukan.   

 

Merek atau brand merupakan sebuah identitas atau jati diri yang bisa membuat produk lebih mudah dikenal masyarakat. Oleh karena itu, sebuah perusahaan harus mampu membangun merek yang kuat agar bisnis dapat terus berkembang dan berinovasi.

 

Adapun beberapa contoh bisnis kuliner makanan cepat saji yang sukses membangun merek yang kuat adalah KFC, Burger King, Mc Donald's, Hokben, dan lainnya.

 


Sedangkan contoh merek kuat lainnya dari bisnis kuliner adalah solaria. Selain dikenal sebagai restoran yang menyajikan makanan tradisional hingga western dengan harga terjangkau, restoran ini juga menggunakan media periklanan luar ruang agar selalu diingat oleh konsumennya dan menjadi daya tarik calon konsumen untuk datang dan mencobanya secara langsung.

 

Lalu bagaimana cara membangun merek yang kuat?

 

1. Identitas brand

 

Dalam berbisnis, perusahaan harus membuat tujuan yang akan dicapai berupa visi-misi. Hal ini penting agar perusahaan mengenal bisnis yang akan dijalankan, sebelum nantinya menentukan strategi yang tepat dalam pemasarannya.

 

Setelah mengenal identitas bisnis, barulah perusahaan mulai mempersiapkan desain logo, slogan, dan elemen  lainnya yang bisa menjadikan itu sebagai ciri khas brand Anda.

 

2. Target pasar

 

Langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar dengan melakukan riset atau observasi secara langsung. Dengan menganalisa target pasar, maka perusahaan akan lebih mudah dalam menentukan strategi promosi yang akan digunakan.

 

Keuntungan lain yang bisa diperoleh saat melakukan analisa atau riset target pasar adalah perusahaan bisa mengetahui kelemahan kompetitor, sehingga ini bisa menjadi peluang agar brand Anda lebih menonjol.

 

3. Media promosi

 

Mustahil rasanya sebuah bisnis dapat berkembang tanpa adanya promosi. Strategi promosi bisa dilaukan dengan berbagai media periklanan, baik itu indoor advertising maupun outdoor advertising. Tak harus memiliki budgeting yang besar, media periklanan juga bisa disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.

 

Intinya, media iklan yang dipilih harus sesuai kebutuhan perusahaan, baik itu menggunakan baliho, billboard, spanduk, videotron, neon box, atau bisa juga melalui media sosial. Selain membangun merek yang kuat, media promosi juga bisa membangun kedekatan antara brand dan konsumennya.

 

4. Kredibilitas dan kepercayaan

 

Berikanlah pengalaman terbaik bagi konsumen agar menghasilkan testimoni yang positif. Biasanya, konsumen yang puas dengan pelayanan atau produk yang digunakan, mereka akan menyebarkan dan menyampaikannya lagi ke orang lain seperti keluarga, teman, tetangga dan lainnya.

 

Hal ini secara tidak langsung ikut membangun merek yang kuat. Selain itu, memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen juga bisa meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap brand tersebut.

 

5. Evaluasi 

 

Salah satu yang bisa membuat bisnis berkembang adalah mampu beradaptasi dengan perkembangan dan tren yang ada. Oleh karenanya, perusahaan harus terus melakukan evaluasi kinerja mereka. Jika brand yang dibangun belum kuat atau dikenal, maka harus ada strategi baru agar goals perusahaan bisa tercapai.

 

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Megatron dan Videotron

Jangan sampai keliru, ini beberapa perbedaan Megatron dan Videotron yang cukup signifikan sebagai media periklanan.  

 

Sama-sama masuk ke dalam kategori periklanan digital luar ruang atau Digital Out of Home (DOOH), Megatron dan Videotron kerap dianggap serupa padahal keduanya memiliki perbedaan.

 

Meski keduanya menggunakan teknologi yang canggih dan bisa menampilkan gambar yang dapat bergerak dan dinamis, namun perbedaan Megatron dan Videotron tertap terlihat cukup signifikan mulai dari ukuran, durasi, dan komposisi konten iklan.

 

Videotron biasanya akan menampilkan banyak konten, sedangkan Megatron dia akan fokus pada satu konten saja. Contohnya, dalam seminggu layar megatron yang terpampang di pinggir jalan akan memutar satu konten iklan saja dan tidak akan berubah sepanjang hari, sedangkan Videotron bisa saja dalam sehari dia memutar beberapa video konten iklan yang berbeda.

 

Ibaratnya, brand menyewa seluruh penayangan iklan yang ditampilkan di layar Megatron dalam mempromosikan produk mereka agar bisa meningkatkan kesadaran merek. Sementara untuk Videotron, mungkin saja brand hanya menyewa pada jam tertentu saja, sehingga dalam sehari bisa memutar beberapa konten iklan.

 

Sedangkan dari segi ukuran, Megatron biasanya jauh lebih besar dibandingkan Videotron. Akan tetapi kedua media periklanan ini memiliki keunggulan pada gambar yang dinamis sehingga membuat iklan yang ditayangkan tidak membosankan dan menjadi daya pikat bagi audiens.

 

Tips Membuat Megatron dan Videotron

 

1. Desain yang menarik

 

Desain menjadi salah satu kunci utama dalam menghidupkan konten iklan pada Megatron maupun Videotron. Warna-warna yang kontras dibutuhkan agar iklan bisa tetap terlihat meski dari kejauhan.

 

Selain itu, pemilihan dan penyusunan font juga sangat berpengaruh agar dapat mudahkan audiens dalam memahami pesan iklan namun tidak membosankan.

 

2. Pesan yang singkat

 

Gunakan pesan yang singkat, padat dan jelas. Durasi audiens yang akan melihat konten iklan di pinggir jalan hanya sekitar 10-15 detik. Oleh karena itu buatlah pesan yang singkat namun mudah diingat sehingga brand akan melekat dibenak audiens.

 

3. Call to Action

 

Call to Action dibutuhkan untuk mendorong nilai penjualan. Maka sematkanlah alamat website, media sosial, atau no telepon agar audiens bisa lebih mudah ketika ingin melakukan transkasi pembelian.

 

Bahkan seiring perkembangan teknologi transaksi digital, media periklanan juga sudah mulai mencantumkan kode QR Marketing. Strategi ini tak hanya mendekatkan hubungan antara brand dan konsumen tapi juga bisa membantu mencapai target pasar.               

 

Mengenal Social Media Ads dan Manfaatnya bagi Bisnis

Target audiens bisa lebih luas dan tepat sasaran, ini manfaat social media ads dalam dunia periklanan di era digital.  

 

Jika sebelumnya pemasangan media periklanan identik melalui televisi, radio dan Out of Home, namun di era digitalisasi saat ini bentuk marketing baru bermunculan, seperti social media ads atau social media advertising. 

 

Social media ads merupakan salah satu bagian dari strategi marketing dalam beriklan di media sosial untuk menjangkau audiens lebih cepat dan luas. Konten iklan dapat disebar melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, Twitter, bahkan dapat pula melalui aplikasi perpesanan, umpan berita, maupun situs web luar negeri.

 

Melalui berbagai platform tersebut, hubungan interaksi antara brand dan audiens akan terjalin lebih dekat. Di mana audiens yang terpapar iklan dapat langsung meng-klik untuk mendapat respon maupun melakukan pemesanan.

 

Pada umumnya, jenis media periklanan digital ini memang banyak diminati oleh generasi muda yang mengikuti perkembangan teknologi. Di sisi lain, social media advertising juga memberikan kepraktisan dan kemudahan dalam aktivitas penjualan sehingga meningkatkan nilai transaksi pembelian.

 

Manfaat social media ads

 

1. Jangkauan lebih luas

 

Manfaat yang paling dirasakan dari social media advertising adalah jangkauan audiens yang jauh lebih luas. Bayangkan dengan hanya memasang iklan sebesar Rp100 ribu per hari misalnya, maka Anda bisa menjangkau audiens dari sabang sampai merauke hanya dalam waktu 24 jam.

 

Sebagai salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak, strategi ini sangatlah tepat. Terlebih dengan adanya algoritma media sosial yang bisa merekam kegiatan penggunanya. Misalnya saja, seorang pengguna media sosial sedang melakukan pencarian produk tas terbaru, maka iklan brand tas Anda itu bisa saja muncul di beranda mereka.

 

2. Target audiens lebih tepat sasaran

 

Social media ads bisa dibilang lebih terukur dibandingkan media periklanan lain. Anda bisa mengatur langsung target audiens yang dituju, seperti mendefinisikan demografi mulai dari lokasi, usia, jenis kelamin, perilaku, dll

 

3. Analisis lanjutan

 

Hasil analytic biasanya menggambarkan secara rinci apakah iklan berjalan efektif atau tidak. Mulai dari target audiens, respon, interaktif, hingga transaksi pembelian. 

 

Dari sini pebisnis bisa melakukan evaluasi apakah produk mendapatkan respon positif dari audiens atau tidak, jika kurang memuaskan maka Anda bisa mengevaluasi target audiens agar lebih tepat sasaran.

 

4. Meningkatkan brand awareness

 
 
Jika iklan tersebar luas maka pastinya brand awareness pun akan meningkat. Semakin produk dikenal masyarakat, maka semakin besar pula peluang tingginya angka penjualan.
 
Namun perlu diingat, iklan tak akan dilirik ketika konten dan desainnya pun tak menarik. Artinya, Anda juga harus dapat membuat konten iklan yang membuat audiens terpikat.
 
Lalu, bagaimana menggunakan social media ads bagi pemula?


 

  • Memilih platform yang sesuai, apakah itu Instagram, Twitter, Google Ads, dan yang lainnya. Pilihlah yang sesuai dengan karakteristik produk yang akan dipromosikan.
  • Budgeting, pilihlah model pembayaran iklan yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. Apakah Apakah cost per impression (CPM), cost per click (CPC), atau model lainnya.
  • Materi iklan harus sudah dipersiapkan sebelum menyebarkannya melalui media sosial. Buatlah dengan logo, desain, dan tulisan yang menarik agar pesan iklan bisa tersampaikan dengan jelas kepada audiens.
  • Sertakan call to action (CTA), Anda bisa menambahkan nomor untuk dihubungi, tautan untuk diklik, atau situs untuk dikunjungi agar memudahkan audiens untuk melakukan pemesanan dan pembelian.

 

Scroll to Top
Buka obrolan
Butuh bantuan?
Hallo, ada yang bisa kami bantu?