Branding The Nation

Devis Advertising boasts an expansive nationwide presence, curating a portfolio of more than 1.000 strategically located

outdoor media assets, each designed to capture attention, that blanket the entire Indonesian landscape.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Pemasaran Offline?

Tak hanya meningkatkan brand awareness dan angka penjualan, pemasaran offline juga dapat membangun kedekatan dengan konsumen potensial.  

 

Meski pemasaran online kini menjadi strategi marketing yang paling populer dan paling dimintai, namun pemasaran offline masih menjadi pilihan para pebisnis dalam mempromosikan produk mereka.

 

Pemasaran offline merupakan strategi penjualan dengan memasarkan produk secara langsung kepada konsumen. Tak hanya untuk pebisnis pemula, cara ini juga kerap dilakukan oleh perusahaan ternama.

 

Car advertising menjadi media yang kerap digunakan oleh beberapa perusahaan dalam pemasaran offline mereka, Adapun cara lain yang digunakan oleh perusahaan atau brand ternama dengan memasang plang, spanduk, billboard dan lainnya pada toko offline.

 

Langkah ini tak hanya meningkatkan brand awareness dan angka penjualan, tapi juga membangun kedekatan dengan konsumen potensial. Keuntungan tersebut pastinya bisa menjadi investasi jangka panjang bagi perusahaan. 

 

Jika Anda tertarik menggunakan strategi ini, maka Anda dapat mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan pemasaran offline. 

 

Kelebihan pemasaran offline

 

1. Interaksi langsung dengan konsumen

 

Keunggulan pertama yang bisa dirasakan langsung dengan jenis pemasaran ini adalah dapat berinteraksi langsung dengan konsumen. Dari interaksi ketika memberikan brosur misalnya, penjual bisa memahami jelas bagaimana respon konsumen atas produk yang ditawarkan. Dari cara ini pula, Anda bisa melakukan analisis pasar terkait apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh konsumen.

 

2. Tercapainya target penjualan

 

Keuntungan lain yang akan didapatkan oleh pebisnis adalah tercapainya target penjualan. Pasalnya, konsumen yang melihat produk secara langsung kemungkinan besar membeli lebih dari satu produk.

 

3. Menjadi incaran konsumen

 

Memasang periklanan konvensional pada toko offline biasanya akan menjadi incaran para influencer untuk me-review produk yang ditawarkan. Contohnya saja produk makanan. Hal ini jelas memberikan keuntungan bagi pebisnis, terlebih jika konten yang dipublikasikan oleh influnecer menjadi viral maka produk Anda pun akan menjadi incaran konsumen.

 

Kekurangan pemasaran offline

 

Meski memiliki banyak keuntungan, namun pemasaran langsung juga tetap memilki beberapa kekurangan yang harus diketahui para pebisnis.

 

Pertama adalah persaingan bisnis yang cukup ketat, di mana pebisnis harus cermat dalam memilih media periklanan yang tepat agar mampu menarik perhatian konsumen. Kedua adalah interaksi yang terbatas sehingga terkadang feedback yang dihasilkan tidak optimal. Ketiga adalah target audiens yang juga terbatas, pasalnya cara ini memang tak seluas dan secepat marketing secara online.

 

Akan tetapi kekurangan tersebut tak seberapa jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan. Jika Anda ingin jauh lebih maksimal, maka Anda bisa menggunakan jasa periklanan profesional Devis Advertising yang berpengalaman dalam memasang iklan brand-brand ternama di Tanah Air.  

 

Apa itu Display Advertising, Manfaat, dan Contohnya

Seiring berjalannya waktu, banyak iklan digital yang bisa menjadi pilihan, salah satunya adalah display advertising.

 

Display advertising adalah iklan digital berbentuk gambar atau video. Iklan ini biasanya muncul ketika seseorang mengunjungi sebuah situs atau aplikasi smartphone. Halaman web yang dipilih pun masih relevan dengan isi dari iklan tersebut.

 

Seperti iklan pada umumnya, display advertising memiliki tujuan untuk mengiklankan suatu produk atau layanan jasa. Nantinya pengguna internet dapat mengklik iklan tersebut untuk melihat berbagai tawarannya.

 

Display advertising bisa menarik perhatian audiens melalui visualnya yang menarik. Selain itu, biaya untuk iklan ini termasuk murah dan dapat mengukur pencapaian target dengan mudah. Hal tersebut yang membuat jenis periklanan satu ini sangat disarankan dan salah satu kunci sukses untuk mempromosikan produk di media digital.

 

Perusahaan juga bisa memanfaatkan iklan digital ini untuk menuangkan kreativitasnya. Hal tersebut dikarenakan iklan ini juga mengunggulkan copy yang menarik dan dipastikan relevan dengan audiens.

 

Selain itu, perusahaan atau pebisnis bisa memilih mau seperti apa bentuk dari display advertising yang mereka kehendaki. Ada yang berupa banner, iklan berukuran penuh atau interstitial ads, atau video ads.

 

Adapun beberapa keuntungan display advertising;

 

1. Membangun brand awareness

 

Salah satu keuntungan menggunakan jenis iklan ini adalah bisa menjadi media untuk membangun brand awareness, yang merupakan tahap pertama dalam pengenalan suatu produk kepada konsumen.

 

Selain itu, brand awareness juga akan meningkatkan reputasi perusahaan atau produk. Sehingga nantinya menciptakan konsumen loyal dan akan terus menggunakan produknya.

 

2. Menjangkau audiens sesuai target

 

Dengan display ads, perusahaan atau pemilik bisnis bisa menargetkan audiens kalangan apa yang bisa melihat iklannya. Audiensnya bisa ditentukan berdasarkan usia, gender bahkan minat. Karena jenis iklan ini bersifat interaktif, maka akan meningkatkan interaksi konsumen dan perusahaan. Hal ini tentu menaikkan loyalitas konsumen.

 

3. Terlihat profesional

 

Di era modern seperti ini, banyak orang yang lebih memperhatikan layar digital. Ketika ada perusahaan yang memasang iklan digital, maka akan dinilai profesional dan mau mengikuti zaman.

 

Selain itu, memasang iklan di internet juga tidak gratis. Oleh sebab itu, profesionalitas sebuah perusahaan terlihat dari sini. Hal menguntungkan lainnya adalah karena iklan ini bisa dipasang di situs populer maupun tidak, tingkat peluang dilihat banyak audiens juga semakin tinggi.

 

4. Mudah diukur perkembangannya

 

Keuntungan iklan ini adalah mudah diukur perkembangannya. Pihak perusahaan bisa mengetahui berapa banyak orang yang mengklik iklan miliknya, berapa banyak orang yang melihatnya, bahkan jumlah orang yang melakukan tindakan sesuai yang diharapkan.

 

Jumlah orang yang mengklik atau melihat iklan juga bisa menjadi bahan evaluasi berkala. Evaluasi berkala penting dilakukan untuk mengoptimalkan iklan yang akan dipasang berikutnya.

4 Strategi Tepat untuk Memperluas Pangsa Pasar

Memperkuat hubungan dengan konsumen bisa menjadi salah satu cara dalam meningkatkan pangsa pasar yang berdampak pada angka penjualan.

 

Perusahaan atau pebisnis tentu sudah tidak asing dengan istilah pangsa pasar. Pangsa pasar adalah informasi untuk memberi gambaran total penjualan dari suatu perusahaan terhadap segmen pasar tertentu.

 

Data yang tersaji biasanya menjadi tolok ukur perusahaan untuk menentukan sikap ketika menghadapi kompetitornya. Selain itu, data dari pangsa pasar juga bisa digunakan untuk sebuah acuan bagi perusahaan dalam melihat performa bisnisnya dan kualitas strateginya.

 

Cara menghitung pangsa pasar adalah jumlah penjualan perusahaan selama periode tertentu dan membaginya dengan total penjualan industri pada periode yang sama. Dengan adanya hitungan tersebut, perusahaan juga bisa mengerti sejauh mana produk mereka berhasil dalam menguasai pasar dibandingkan produk kompetitornya.

 

Pangsa pasar memiliki empat jenis, yaitu value market share, volume market share, revenue market share, dan customer market share. Value market share adalah penghitungan persentase yang berdasarkan total segmen penjualan. Artinya, perusahaan menghitung persentase berdasarkan capaian harga.

 

Kemudian ada volume market share, mengacu pada penghitungan jumlah total produk yang terjual di pasaran. Biasanya volume pangsa pasar lebih rendah dari nilai pangsa pasarnya. Sementara revenue market share, lebih fokus pada total uang yang dihasilkan dari penjualan produk yang perhitungannya berdasarkan pendapatan dan dibandingkan dengan kompetitor.

 

Biasanya untuk meningkatkan penjualan, perusahaan memutuskan untuk memperluas pangsa pasar. Namun bagaimana cara memperluasnya?

 

1. Memperkuat hubungan dengan konsumen

 

Ketika konsumen konsumen menyukai produk suatu perusahaan dan perusahaan tersebut berhasil melayani konsumen dengan baik, konsumen tersebut akan secara sukarela mempromosikan produk tersebut ke orang lain.

 

Bayangkan jika satu konsumen bisa mengajak lima temannya menggunakan produk tersebut, maka akan semakin banyak konsumen yang merasa puas dan produk tersebut akan terus mereka promosikan. Berawal dari satu konsumen, maka pasar yang dimiliki akan semakin luas.

 

2. Membuat berbagai inovasi

 

Konsumen biasanya tertarik dengan hal-hal baru. Oleh sebab itu, pihak perusahaan sebaiknya berani membuat inovasi baru dengan produknya untuk mendongkrak market share.

 
Dalam membuat inovasi, memang dibutuhkan keseriusan dan konsistensi pihak perusahaan. Perusahaan juga harus tahu produk dan layanan seperti apa yang diinginkan konsumen. Selain itu ketahui apakah inovasi yang diciptakan memenuhi permintaan konsumen atau tidak.

 

3. Membuat target

 

Penting untuk menentukan target agat paham produk yang dihasilkan akan menjurus ke kalangan tertentu. Hal tersebut bisa ditentukan berdasarkan kalangan, usia, jenis kelamin, atau orang dengan minat-minat tertentu.

 

Contohnya jika produk menargetkan Gen Z, perusahaan bisa menarik perhatian calon konsumen dengan memanfaatkan media sosial. Jika mereka tertarik, dengan sendirinya informasi tersebut akan tersebar luas.

 

4. Menargetkan daerah baru

 

Memasarkan produk ke daerah baru bisa jadi cara untuk memperluas market share. Namun, perusahaan harus melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu agar produk yang akan dijual cocok dan menarik konsumen baru.

 

Pihak perusahaan bisa melakukan riset pasar untuk menentukan daerah yang akan dijadikan target pasar. Setelah menemukan target daerah yang berpotensi, maka perusahaan bisa menentukan lokasi strategis untuk memasarkan produk ke konsumen baru.

 

</p class="gs">

Mengenal Brand Positioning dan Strategi Penerapannya

Mampu membangun koneksi emosi merek di benak konsumen, brand positioning tak hanya bisa dilakukan perusahaan ternama, tapi juga para UMKM.

Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan oleh perusahaan atau pebisnis untuk menguatkan produknya di pasaran. Salah satu caranya adalah dengan melakukan brand positioning.

Brand positioning merupakan suatu upaya yang dijalankan oleh perusahaan atau pebisnis untuk menentukan posisi produknya, sehingga produk tersebut dikenali banyak orang dan brand awareness meningkat.

Agar penerapan brand positioning berjalan dengan baik, pihak perusahaan harus paham hal apa yang pantas ditonjolkan dari produknya. Pihak perusahaan harus sadar apa yang tidak dimiliki oleh kompetitor dengan produk yang serupa. Setelah itu, perusahaan bisa lanjut memasarkan kepada konsumen keunikan dan nilai produk yang ditawarkan.

Jika penerapannya baik dan benar, maka perusahaan bisa menikmati peningkatan penjualan produk. Bahkan perusahaan juga bisa meraih pasar baru.

Perlu diketahui juga bahwa brand positioning tidak hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ternama, bahkan para UMKM yang baru merintis juga bisa menggunakan strategi tersebut untuk menjalankan bisnisnya.

Contoh brand positioning merek ternama adalah Tesla. Tesla memposisikan diri sebagai perusahaan yang menawarkan produk mobil listrik dengan teknologi canggih serta mengedepankan energi bersih dan ramah lingkungan.

Selain itu karena harganya yang lebih mahal dibanding merek lain, Tesla juga menargetkan konsumen yang bersedia membayar mahal untuk kendaraan listrik.

Tujuan diterapkannya brand positioning salah satunya untuk membangun koneksi emosi merek di benak konsumen. Dengan demikian, konsumen dapat memahami sebuah merek dengan cara tertentu.

Apa saja strategi yang bisa dilakukan untuk menentukan brand positioning?

1. Menentukan tujuan pasar

Agar segmentasi jelas dan paham siapa yang membutuhkan produknya, maka perusahaan harus menentukan tujuan pasar. Jika hal ini terlewatkan maka aktivitas pemasaran tidak memiliki tujuan dan posisi merek akan membingungkan.

Dengan memiliki segmentasi yang jelas, maka nantinya akan jelas juga konsumen yang mau membeli produk. Hal tersebut juga lebih mudah dibandingkan memasarkan produk ke pasar yang tidak spesifik.

2. Menganalisis kompetitor

Ketika mengetahui kekuatan dan kelemahan kompetitor, maka perusahaan akan lebih mudah memahami harus bagaimana akan menentukan posisinya.

Selain analisis kompetitor juga untuk mengetahui tren pasar dan manajemen tindakan untuk menghindari kesalahan. Semua kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan pemasaran.

3. Memahami keunikan produk sendiri

Perusahaan harus memahami apakah produk yang ditawarinya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang ditargetkan. Dengan demikian perusahaan juga paham apakah produknya memiliki relevansi terhadap konsumen.

Oleh sebab itu, usahakan pihak perusahaan bisa menawarkan sesuatu yang berbeda dan mampu menyampaikan pesan ke konsumen mengapa produknya harus jadi pilihan mereka.

4. Melakukan evaluasi

Evaluasi penting dilakukan agar perusahaan paham apakah strateginya sudah efektif atau belum. Jika masih ada kekurangan, maka perusahaan bisa melakukan perubahan dan memastikan merek miliknya bisa beradaptasi dengan perubahan pasar dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Bahasa Iklan: Ciri-ciri, Tujuan Beserta Contohnya

Singkat dan jelas, bahasa iklan harus mampu menonjolkan bagian-bagian yang penting dan krusial pada suatu produk.

Iklan adalah salah satu media yang paling sering digunakan perusahaan untuk mengenalkan merek atau produknya. Karena memiliki tujuan agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan, dibutuhkan komunikasi khusus melalui bahasa iklan.

Bahasa pada iklan biasanya lebih mudah diingat dan bersifat persuasif.  Selain itu, terdapat kata-kata yang bersifat sugesti untuk memberi pengaruh atau pandangan terhadap konsumen.

Oleh sebab itu, bahasa biasanya dibuat sedemikian rupa yang membuat konsumen tidak sadar untuk mencoba dan membeli suatu produk atau jasa yang diiklankan.

Selain mengenalkan produk, bahasa juga sebagai media untuk menaikkan brand image dari suatu merek. Hal tersebut dikarenakan ketika suatu perusahaan mengeluarkan iklan dengan bahasa yang mereka tentukan, audiens akan paham bahwa itu adalah iklan yang perusahaan tersebut buat.

Bahasa juga bisa dijadikan sebagai cara untuk menaikkan kualitas dari produk yang diiklankan. Contohnya jika kalimat iklan yang dibuat unik, maka audiensnya akan terhibur dan menyeriusi informasi yang disajikan terkait produk yang diiklankan.

Jika ingin diterima dengan baik, bahasa pada iklan harus dibuat dengan singkat dan berpesan jelas. Tidak sekadar singkat, bahasa tetap harus mampu menonjolkan bagian-bagian yang penting dan krusial pada suatu produk.

Konsumen biasanya juga lebih menerima kata-kata positif agar lebih menjanjikan. Selain itu, kata-kata positif biasanya mampu menggugah hati konsumen karena mereka merasa lebih diberi solusi dan perhatian.

Jadi apa saja ciri-ciri bahasa iklan yang baik dan perlu diketahui?

1. Memiliki slogan khusus

Agar memiliki ciri khas, perusahaan biasanya membuat slogan khusus untuk produknya. Biasanya slogan dibuat hanya dengan menggunakan kalimat pendek dan sederhana, bahkan tidak lebih dari lima kata.

Contohnya, 'Indomie seleraku' yang hingga kini slogannya begitu menempel di pikiran konsumen selama bertahun-tahun. Oleh sebab itu, pemilihan kata dan penyusunan kalimat pada slogan sangat penting dan harus kreatif, agar tidak lekang oleh waktu.

2. Berlebihan atau hiperbola

Hiperbola adalah kiasan yang dilebih-lebihkan. Hal tersebut untuk menonjolkan kesan yang ingin disampaikan oleh pemberi kiasan. Contohnya ketika ada iklan produk kecantikan yang menampilkan orang-orang terpesona hingga tidak bisa memalingkan wajahnya kemudian ada kalimat 'cantik bak bidadari.'

3. Informatif

Tidak hanya menarik, bahasa yang digunakan pada iklan juga harus informatif. Iklan yang ditampilkan harus bisa memberi informasi kepada audiens tentang produk atau layanan yang ditawarkan tanpa membuat mereka kebingungan.

Agar informatif, pesan yang ingin disampaikan pada iklan harus to the point. Jangan sampai bahasa pada iklan tersebut dibuat terlalu berbelit-belit.

Iklan yang menarik juga biasanya menggunakan bahasa dengan subjek orang pertama tunggal atau jamak, seperti saya, kamu, aku dan kami. Hal tersebut bertujuan untuk mengganti pihak merek atau instansi pemasang iklan.

Strategi Remarketing untuk Memaksimalkan Brand Awareness

Selain pikat calon konsumen, remarketing juga membuat nama merek produk dari suatu perusahaan diingat kembali.

Perusahaan atau pebisnis yang memasarkan produknya via online mungkin bisa memanfaatkan teknik remarketing. Remarketing adalah strategi agar tetap terhubung dengan orang-orang yang pernah berinteraksi dengan suatu situs web, aplikasi, atau e-commerce.

Hal tersebut bisa dilakukan pebisnis dengan membuat iklan khusus yang ditujukan kepada konsumen yang sebelumnya sempat berinteraksi dengan situs webnya atau aplikasi miliknya.

Nanti, ketika konsumen menelusuri situs web lain, maka iklan tersebut akan muncul di hadapannya. Cara ini juga bisa membuat pihak perusahaan menjaga hubungan dengan konsumen dan membuatnya kembali ke situs website yang dikunjungi sebelumnya.

Oleh sebab itu, remarketing juga disebut-sebut mampu meningkatkan brand awareness. Hal tersebut dikarenakan iklan yang ditampilkan membuat nama merek produk dari suatu perusahaan diingat kembali yang akhirnya melekat di pikirannya, bahkan berpotensi adanya proses pembelian.

Cara ini juga dapat membuat iklan yang dimunculkan lebih relevan dengan konsumen. Hal tersebut dikarenakan iklan yang ditampilkan sesuai dengan minat dari konsumen berdasarkan interaksi di situs web. Bisa saja konsumen akhirnya menyelesaikan transaksi pada produk setelah melakukan pencarian di situs lain.

Contoh penerapan remarketing adalah perusahaan yang memiliki situs web belanja. Ada konsumen yang mencari suatu produk di situs tersebut, namun dia hanya melihat-lihat dan keluar untuk berpindah ke situs lain.

Saat keluar dari situs tersebut dan beralih ke situs lain seperti media sosial, sebuah iklan tentang produk yang tadi akan muncul, mungkin dengan penawaran yang lebih murah atau pilihan yang lebih banyak.

Dengan cara tersebut, mungkin konsumen yang tadinya masih ingin mencari jadi terdorong kembali melihat produk di situs yang ia kunjungi sebelumnya. Hingga akhirnya konsumen benar-benar tertarik untuk membeli produk itu dan terjadilah transaksi pembelian.

Keuntungan lain dari remarketing juga untuk mempertahankan konsumen lama. Pihak perusahaan bisa menampilkan iklan ke konsumen yang pernah membeli produknya, yang membuat mereka akan selalu teringat dengan merek produk tersebut, bahkan berpeluang kembali melakukan transaksi pembelian. Aktivitas seperti ini juga sangat penting sebagai upaya branding produk bagi suatu perusahaan.

Tips Menjalankan Remarketing

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar teknik ini berjalan dengan lancar dan berhasil menjangkau konsumen lebih luas. Pertama, perusahaan bisa melakukan eksplorasi dan eksperimen pada konten iklan yang akan ditampilkan.

Nantinya pihak perusahaan bisa melakukan pembaruan iklan untuk memperbaiki performa iklan yang sedang dijalankan. Performa iklan yang baik bisa menampilkan produk secara menarik.

Selanjutnya bisa juga menawarkan promo menarik dan tepat waktu. Harga miring selalu menjadi daya tarik banyak orang, bahkan bisa saja orang yang tidak bermaksud belo produk tersebut akhirnya melakukan transaksi karena merasa harganya murah.

Promo lebih terlihat menarik ketika ditawarkan di waktu yang tepat contohnya pada akhir bulan atau tanggal merah. Hal tersebut tidak hanya menarik transaksi pembelian namun menaikkan traffic situs web.

Namun perlu diperhatikan juga untuk membatasi frekuensi pengiriman iklan kepada konsumen. Hal tersebut dikarenakan seringkali iklan yang muncul dianggap spam dan terlalu mengganggu, sehingga menimbulkan dampak tidak baik dan tidak sesuai harapan.

Bikin Bisnis Makin Untung, Apa Itu Behavioral Targeting?

Tak hanya memudahkan pebisnis dalam memasarkan produknya, behavioral targeting juga meminimalisasi pemborosan iklan pada kelompok yang tidak relevan.

Behavioral targeting merupakan strategi pemasaran yang memungkinkan pebisnis atau perusahaan memunculkan iklan sesuai preferensi calon konsumen.

Ketika pebisnis membuat iklan yang sesuai dengan preferensi calon konsumen, diharapkan akan bisa meningkatkan konversi penjualan. Hal tersebut dikarenakan ketika iklan yang ditampilkan lebih relevan dengan calon konsumen, maka mereka akan merasa lebih terlibat dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

Selain itu, relevansi iklan juga membuat iklan tidak sekadar dilewati saja oleh calon konsumen. Karena disesuaikan dengan perilaku calon konsumen, maka mereka cenderung akan memerhatikan atau mengklik iklan yang ditampilkan.

Kemudian dengan behavioral targeting, calon konsumen merasa merasa lebih diperhatikan pihak produk ditawarkan. Keadaan tersebut memberikan pengalaman yang lebih baik bagi calon konsumen yang masih mencari-cari produk dan memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi bagi konsumen.

Teknik behavioral targeting ini juga cukup berdampak besar bagi pebisnis online. Hal tersebut dikarenakan pihak pebisnis bisa mengingatkan para calon konsumen dengan mudah terkait informasi produk yang sebelumnya mereka minati.

Cara ini juga memudahkan pebisnis dalam memasarkan produknya. Hal tersebut dikarenakan iklan yang dibuat bisa langsung menyasar kepada audiens yang tepat.  Keadaan tersebut meningkatkan kemungkinan meminimalisasi pemborosan iklan pada kelompok yang tidak relevan.

Contoh dari behavioral targeting adalah, misal seseorang bernama A menyukai midi dress dan tengah mencari model midi dress apa yang dia butuhkan. Ia mencari tahu model terkini hingga corak apa yang bagus lewat browser.

Saat membuka Instagram, tiba-tiba muncul iklan pilihan midi dress kekinian yang dijual dengan harga terjangkau di dekat tempat tinggalnya.  Iklan tersebut relevan dengan perilaku dan kebutuhan si A.

Bagaimana cara melakukan behavioral targeting yang tepat?

Pertama, pihak pebisnis atau perusahaan harus mengumpulkan data terkait perilaku konsumen, yang mana bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak ketiga atau menggunakan tools analysis untuk mengetahui perilaku pengguna internet kelompok tertentu.

Pengumpulan data juga bisa dilakukan dengan mengompilasi pencarian web, riwayat pembelian, situs web yang sering dikunjungi, dan informasi lainnya yang nantinya bisa dibuat menjadi profil calon konsumen.

Setelah itu, data yang didapat bisa disaring untuk dibuat menjadi segmentasi konsumen yang sesuai dengan target audiens. Data segmentasi tersebut bisa menjadi ide untuk pembuatan iklan yang sesuai dengan preferensi calon konsumen.

Meski terlihat mudah dan menyenangkan, ada hal-hal yang harus diperhatikan pebisnis atau perusahaan. Pertama, hindari mengganggu pengalaman pengguna dengan menampilkan iklan yang berlebihan. Jika iklan yang dimunculkan terlalu masif, justru calon konsumen akan merasa terganggu dan melewati. Bahkan bisa saja calon konsumen melaporkan iklan tersebut.

Kemudian karena cara ini melibatkan data calon konsumen, pihak pebisnis atau perusahaan wajib memprioritaskan  keamanan dan perlindungan data konsumen. Pebisnis atau perusahaan juga wajib menghormati privasi dan etika konsumen.

Mengenal Marketing 5.0, Konsep Pemasaran Baru untuk Bisnis

Seiring berkembangnya tren pemasaran, penawaran konsep pun semakin beragam, salah satunya adalah konsep marketing 5.0.

Marketing 5.0 merupakan konsep pemasaran yang fokus menggabungkan teknologi digital dengan pengalaman manusia secara lebih mendalam. Dengan konsep ini, manusia menjadi tolok ukur dan fokus utama.

Dengan konsep marketing 5.0, kegiatan pemasaran melibatkan Internet of Things (IoT) dan blockchain, namun tetap berfokus pada pemasaran yang keberlanjutan dan interaksi sosial. Pengalaman konsumen sangat penting dalam penerapan konsep pemasaran ini.

Keberhasilan dalam menerapkan konsep pemasaran ini tergantung pada keseimbangan antara manusia dan teknologi yang digunakan. Bisa dibilang, hadirnya Marketing 5.0 memberikan jalan tengah bagi perkembangan teknologi yang semakin besar, namun tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan.

Contoh penerapan Marketing 5.0 bisa dilihat pada bisnis makanan. Saat ini tersedia layanan seperti GoFood, GrabFood atau ShopeeFood, yang mana lewat aplikasi tersebut pengguna bisa mencari makanan yang ia inginkan hanya dengan memasukkan kata kunci di pencarian.

Mengintegrasikan kecerdasan buatan, konsep pemasaran ini juga memungkinkan personalisasi dalam komunikasi pemasaran. Perusahaan bisa mengumpulkan data pelanggan dan menganalisisnya untuk menampilkan konten relevan dan pesan produk yang disampaikan bisa disesuaikan, meningkatkan efektivitas iklan.

Dengan Marketing 5.0, konsumen terlibat lebih aktif karena tidak pasif hanya menerima pesan, tetapi juga berpartisipasi dalam memberikan feedback, bahkan bisa jadi bagian dari brand community. Hal ini juga menciptakan hubungan yang lebih kuat antara konsumen dan perusahaan.

Penerapan konsep ini juga memudahkan perusahaan ketika menghadapi perubahan pasar. Dengan melakukan monitoring, perusahaan dapat merespons perubahan secara cepat, fleksibel dan efisien.

Selain itu, penerapan konsep ini juga membuat perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran secara proaktif, mengoptimalkan iklan yang dimunculkan, dan menjawab tren pasar yang terus berkembang.

Analisis data yang dilakukan dalam penerapan konsep marketing tersebut juga membuat perusahaan memiliki wawasan lebih mendalam terkait perilaku pelanggan, efektivitas iklan, dan tren pasar. Keadaan ini juga memungkinkan perusahaan mengoptimalkan strategi pemasaran yang lebih tepat.

Bagaimana cara menerapkan marketing 5.0 lebih tepat?

Beberapa hal harus dilakukan agar penerapan konsep marketing tersebut memberikan hasil yang memuaskan. Pertama, pihak perusahaan harus menganalisis kebutuhan dan perilaku konsumen. Analisis dilakukan dengan data yang akurat dan bisa saja menggunakan teknologi yang canggih.

Kebutuhan konsumen juga bisa dilihat dari testimoni yang mereka tinggalkan. Oleh sebab itu, perusahaan pemilik bisnis harus menyediakan fasilitas untuk konsumen agar mereka bisa memberi ulasan dan feedback.

Selain itu, banyak konsumen saat ini memiliki komitmen terhadap pemasaran memiliki nilai tanggung jawab sosial. Oleh sebab itu, perusahaan juga perlu mengadakan pemasaran yang bersifat berkelanjutan yang akan menunjang jalannya proses pemasaran.

Terakhir, agar data yang dimiliki selalu relevan dan sesuai pasar, lakukan analisis analisis secara terus-menerus. Hal tersebut juga bertujuan strategi pemasaran yang dimiliki perusahaan tetap efektif ketika diterapkan.

Brand Persona: Pengertian, Manfaat dan Contohnya

Brand persona sangat penting karena bisa memberikan ciri khas atau citra suatu produk.

 

Brand persona adalah gambaran dari nilai, sikap, dan kepribadian yang disajikan oleh merek untuk membangun segmen dan audiens.

 

Ketika hendak membangun brand persona, cara termudah yang bisa dilakukan oleh perusahaan atau pebisnis adalah membuat gambaran pihak mana yang pasti tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.

 

Setelah sudah jelas gambarannya, buat nilai atau pesan untuk target. Bisa dibilang, brand persona merupakan karakteristik yang melekat pada sebuah merek. Citra merek akan meningkatkan nilai produk dibandingkan produk kompetitor dan konsumen cenderung membeli produk yang menarik serta familiar.

 

Hal tersebut membuat brand semakin dekat dengan audiens sesuai targetnya. Jika brand persona suatu merek sudah jelas, maka merek tersebut bisa menjadi istilah umum untuk produk serupa. Misalnya, banyak orang menyebut Softex untuk pembalut atau Aqua untuk air mineral.

 

Melihat contoh di atas, artinya persona dari suatu brand memiliki tujuan untuk membangun hubungan emosional antara perusahaan dan konsumen. Ketika hubungan emosional terbangun, konsumen akan loyal terhadap perusahaan.

 

Berikut beberapa manfaat brand persona yang perlu diketahui;

 

1. Komunikasi lebih konsisten

 

Sebuah merek dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan kepada audiens sangat baik jika sudah memiliki suatu persona yang konsisten. Konsistensi perlu dipertahankan baik dalam nilai, sikap dan gaya untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.

 

Selain konsisten, komunikasi yang terjalin antara merek dan konsumen akan lebih mudah dan konsumen juga mampu menerima pesan yang disampaikan oleh merek dengan mudah.

 

2. Pemasaran produk mudah dilakukan

 

Personalitas dari suatu merek juga membuat perusahaan atau pebisnis mendapatkan hasil yang lebih baik saat melakukan pemasaran produk ke target audiens.

 

Kembali lagi, sikap atau nilai dari suatu merek sangat penting untuk menciptakan image perusahaan yang baik bagi konsumen. Dengan demikian, calon konsumen akan semakin tertarik dengan merek tersebut dan konsumen yang sudah ada tidak akan beralih ke merek kompetitor.

 

Meski demikian perlu diingat ketika image suatu merek unik, maka konsumen akan semakin mengingatnya. Namun jika image yang dimiliki merek kurang kuat, justru konsumen akan mengabaikannya dan beralih ke produk kompetitor.

 

3. Membuka jalan dalam pengambilan keputusan perusahaan

 

Persona dari suatu merek membantu perusahaan atau pebisnis dalam mengembangkan strategi dan mengambil keputusan. Ketika sebuah perusahaan memahami karakter dan preferensi dari merek, maka perusahaan dapat menentukan pesan taktik pemasaran apa yang diterapkan dan hal apa saja yang akan dilakukan.

 

Penentuan tersebut bisa disesuaikan dengan kepribadian brand dan kebutuhan konsumen. Dengan mengetahui apa kebutuhan konsumen terhadap suatu merek, dapat membuat perusahaan lebih mudah menjangkau target audiens dengan cara yang tepat.

 

Mengenal Soft Selling dan Contohnya dalam Iklan

Selain menjadi strategi bisnis, soft selling juga membangun ikatan emosional dengan konsumen sehingga mendorong kepada transaksi pembelian.  

 

Soft selling dalam iklan merupakan strategi yang banyak dilakukan oleh pebisnis. Dengan soft selling, calon konsumen tertarik dengan mudah dan akhirnya membeli produk yang diiklankan tanpa merasa dipaksa.

 

Hal tersebut dikarenakan pendekatan yang dilakukan dengan metode soft selling dilakukan dengan halus, namun meyakinkan. Iklan tersebut akhirnya memberi suatu sentuhan terhadap konsumen yang melihatnya.

 

Tujuan dari soft selling dalam iklan biasanya bukan sekadar menjual produk atau jasa. Namun tujuannya juga bisa membangun ikatan emosional dengan konsumen.

 

Biasanya iklan yang melakukan pemasaran secara halus akan fokus pada ide yang relevan dengan kehidupan masyarakat suatu daerah atau negara. Bisa ditampilkan dengan drama atau cerita lucu yang membuat audiens terhibur.

 

Selain itu, pesan yang disampaikan melalui iklan dengan metode tersebut akan meningkatkan brand awareness dan menuntun calon konsumen untuk melakukan tindakan yang diharapkan.

 

Contoh iklan soft selling adalah ketika sebuah perusahaan mengenalkan produk kecantikan. Pihak perusahaan menampilkan iklan dengan mengenalkan kandungan apa yang terdapat pada produk tersebut dan cocok untuk jenis kulit apa saja.

 

Jika diperhatikan, pada iklan tersebut pihak perusahaan tidak mengajak konsumen untuk membelinya. Namun bagi pihak yang merasa cocok dengan kandungannya, maka mereka akan membelinya.

 

Contoh lainnya adalah iklan mi instan. Biasanya iklan mi instan memberi pesan bahwa produk tersebut mudah dimasak dan bisa diolah dengan cara apa saja, cara ini merupakan memberikan solusi dengan produk yang membuat konsumen tertarik.

 

Soft selling juga memiliki manfaat, di antaranya membuat suatu produk terlihat ramah dan memberi kenyamanan pada calon konsumen. Hal tersebut secara langsung memberikan image positif bagi produk. Nantinya, konsumen cenderung melihat bisnis produk tersebut begitu peduli dan memprioritaskan kebutuhan mereka.

 

Hal ini tentu meningkatkan reputasi dan kesuksesan jangka panjang bagi perusahaan produk tersebut. Selain itu karena cara ini membangun hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen, maka perusahaan akan memiliki konsumen loyal.

 

Bagaimana cara menerapkan soft selling?

 

Sebelum membuat iklan yang bertujuan penjualan secara halus, pihak pebisnis atau perusahaan lebih baik melakukan riset untuk menemukan target audiens serta media apa yang dapat menjangkau mereka.

 

Pengerjaan iklan nantinya akan lebih efisien dan hemat waktu. 

Hasil riset juga bisa menjadi pegangan untuk jaga-jaga jika nantinya ada masalah.

 

Selain itu, lebih baik iklan yang dibuat memiliki konsep storytelling. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk mengerti apa yang konsumen rasakan. Diperlukan juga sisi kreatif dalam pembuatan storytelling untuk menampilkan manfaat-manfaat dari produk.

 

Tekankan bahwa keunggulan produk dapat membantu menyelesaikan masalah banyak masyarakat. Testimoni dari konsumen loyal juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan cerita. Apapun media iklan yang dipilih, semua bisa dibuat dalam format storytelling, terutama penyematan testimoni.

 
 

 

Scroll to Top
Buka obrolan
Butuh bantuan?
Hallo, ada yang bisa kami bantu?