Branding The Nation

Devis Advertising boasts an expansive nationwide presence, curating a portfolio of more than 1.000 strategically located

outdoor media assets, each designed to capture attention, that blanket the entire Indonesian landscape.

Mengenal Analisis SWOT dan Cara Menggunakannya

Analisis SWOT bisa menjadi cara bagi perusahaan dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan bisnis.   

 

Dalam dunia bisnis, dikenal kerangka kerja yang disebut Analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Setiap faktor tersebut penting dianalisis untuk merencanakan pertumbuhan bisnis dengan baik.

 

Analisis SWOT dapat membantu pebisnis untuk mengevaluasi posisi perusahaan, produk, dan hal-hal yang terkait dalam  pengembangan dan perencanaan serta memiliki sifat strategis.

 

Melalui analisis ini, pebisnis dapat mengetahui kelemahan, kelebihan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi dalam bisnis ke depannya. Selain itu, analisis SWOT bisa menjadi cara dalam mengatasi permasalahan bisnis dan kendala yang harus dihadapi.

 

Kerangka kerja dari analisis SWOT memberikan gambar besar terkait bisnis dari suatu pihak dan bagaimana cara untuk membuat langkah selanjutnya.

 

Tidak hanya untuk perusahaan besar, analisis ini juga bisa dimanfaatkan oleh UKM. SWOT bisa dimanfaatkan sebagai modal oleh UKM untuk mengajukan proposal kepada investor. Analisis yang dihasilkan dari SWOT bisa mengetahui secara detail kondisi internal dan eksternal dari bisnis yang dijalankan.

 

Berikut beberapa langkah yang harus diketahui dalam melakukan analisis SWOT:

 

1. Mengumpulkan data

 

Pengumpulan data dilakukan baik dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Data yang dihadirkan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Setelah itu, data tersebut bisa disortir untuk memisahkan mana yang penting dan mana yang tidak baik. Hal tersebut dilakukan agar analisis yang dilakukan lebih autentik dan realistis. Penyortiran juga dilakukan agar kerja tim analisis lebih mudah dan efisien.

 

2. Membuat pertanyaan

 

Daftar pertanyaan ditujukan untuk pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah cara bisnis yang dilakukan sudah benar atau belum. Misalnya pertanyaannya adalah apa saja kelemahan yang dimiliki bisnis saat ini? Keunikan apa yang dimiliki perusahaan yang tidak dimiliki pesaing?

 

3. Menganalisis peluang

 

Untuk menganalisis peluang, bisa dilakukan dengan memerhatikan keadaan eksternal perusahaan dan mengidentifikasikan peluang yang ada di pasar. Peluang tersebut bisa dilihat dari tren apa yang ada pada industri atau pasar yang merupakan keuntungan dari perusahaan. Peluang yang diketahui juga bisa dimanfaatkan untuk inovasi apa yang akan dilakukan oleh perusahaan atau pebisnis.

 

4. Menganalisis ancaman

 

Dengan analisis ancaman, perusahaan atau pebisnis dapat mengantisipasi ancaman apa yang akan dihadapi ke depannya. Selain mengetahui ancaman, pihak pebisnis juga paham solusi yang akan dilakukan jika ancaman tersebut terjadi.

 

Biasanya ancaman yang terjadi berpengaruh terhadap kondisi anggota pada perusahaan atau bisnis. Contohnya ketika munculnya pesaing baru yang memengaruhi produksi atau menurunnya minat pasar.

 

Oleh sebab itu, analisa terhadap ancaman begitu penting agar pihak perusahaan atau bisnis lebih siap saat keadaan berubah. Selain siap, mereka juga sudah memiliki solusi yang siap diterapkan.

 
 

 

Pentingnya Manajemen Bisnis dalam Pengembangan Usaha

Manajemen bisnis merupakan aspek krusial yang wajib diperhatikan agar perusahaan mampu menghadapi berbagai tantangan.   

 

Dapat meningkatkan performa perusahaan, manajemen bisnis menjadi faktor yang harus dilibatkan dalam strategi pemasaran. Dengan kata lain, manajamen bisnis adalah sebuah perencanaan, pengelolaan hingga pengawasan suatu usaha.

 

Secara esensial, manajemen bisnis merupakan suatu proses yang mengatur sumber daya dalam sebuah organisasi, termasuk manusia, uang, dan material, demi mencapai tujuan tertentu. Proses ini dinilai penting lantaran mampu menciptakan kesuksesan bisnis di masa depan.

 

Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam manajemen suatu bisnis yaitu mengoptimalisasi sumber daya, pencapaian tujuan, peningkatan kinerja, dan adapatasi terhadap perubahan seperti regulasi, teknologi, dll.

 

Berikut sederet fungsi manajemen bisnis

 

1. Perencanaan

 

Perencanaan yang baik dan akan membuat usaha terus berkembang, sebab itu perencanaan biasanya menjadi tahapan pertama yang harus dilakukan oleh pebisnis. Melalui perencanaan yang baik maka aktivitas pemasaran juga akan lebih terarah dan terukur.

 

2. Pengelompokan

 

Langkah ini merupakan proses pembagian divisi sesuai keahlian sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan . Pengelompokan yang dilakukan akan mempermudah pekerjaan sehingga teroganisasi dengan baik dan tidak saling tumpang tindih tugas.

 

3. Sumber daya

 

Dengan memahami sumber daya yang memiliki, maka perusahaan akan lebih yakin dalam memberikan keputusan terkiat potensi apa yang akan dikembangkan .

 

4. Pengaturan

 

Adapun fungsi selanjutanya dari manajemen bisnis adalah pengaturan yang dapat mempermudah kinerja karyawan sehingga performa akan meningkat. Dalam hal ini, pengaturan dalam manajemen juga diperlukan untuk menentukan reward and punishment bagi sumber daya.

 

5. Pengawasan

 


Manajemen juga berperan besar pada bentuk pengawasan. Sehingga perusahaan bisa mengetahui secara detail potensi apa yang kurang terkesplore dan target apa saja yang sudah tercapai atau perlu ditingkatkan.

 

Seperti diketahui, pengawasan penting dilakukan agar perusahaan bisa segera mengatur strategi baru ketika capaian bisnis jauh dari target yang diinginkan.

 

Pengunaan data

 

Namun agar manajemen yang dilakukan memberikan hasil maksimal, ada baiknya perusahaan juga perlu memanfaatkan berbagai data seperti data pelanggan, data penjualan, data operasional, serta data keuangan. 

 

Dengan mengombinasikan berbagai data tersebut, maka pada masa yang akan datang perusahaan akan membuat keputusan yang jauh lebih tepat dan cermat dalam berinvestasi maupun dalam menyusun strategi pemasaran.

 

Manajemen dalam bisnis memang merupakan aspek krusial yang wajib diperhatikan, agar perusahaan dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama meski berbagai tantangan bisnis silih berganti dari masa ke masa.

 

5 Jenis Media Sosial Terbaik untuk Promosi Bisnis

Bisa memberikan hasil luar biasa pada bisnis, ini jenis-jenis media sosial terpopuler untuk memasarkan produk.  

 

Memasang iklan di media sosial kini menjadi tren bahkan melampaui kepopuleran iklan di televisi. Pergeseran gaya hidup dan ketergantungan masyarakat pada media sosial pun seakan ikut berdampak pada strategi  pengembangan bisnis.

 

Peluang ini harus dimanfaatkan oleh pebisnis agar produk yang dipromosikan lebih dikenal secara luas oleh masyarakat. Salah satunya dengan mengenal lebih dalam apa saja jenis-jenis media sosial yang populer dan terbaik untuk periklanan.

 

Di sisi lain, sebelum perusahaan mengeluarkan anggaran untuk beriklan, penting pula untuk memperhatikan beberapa indikator yang menjadi penentu keberhasilan iklan social media, kenapa? karena masih banyak pebisnis mencapai target yang salah, sehingga promosi yang dilakukan tidak efektif.

 

Adapun indikator tersebut adalah mengenali target audiens secara detail, sehingga setiap sen yang dikeluarkan akan mendapatkan pengembalian satu klik iklan. Pastikanlah bahwa konten yang disebar melalui social media akan dibaca dan diterima audiens Anda.

 

Berikut 5 social media yang bisa menjadi pilihan dalam beriklan: 

 

1. Facebook

 


Facebook adalah salah satu alat media sosial paling populer. Pada Maret 2018, Facebook memiliki rata-rata pengguna harian sebesar 1,45 miliar. Semakin banyak bertarget di Facebook, semakin besar peluang dalam mendapatkan bagian dari miliaran pengguna bulanan tersebut.

 

Ada banyak cara untuk menjalankan kampanye iklan Facebook yang sukses, yakni dengan mendorong merek untuk terintegrasi dengan SEO, serta menawarkan pengalaman unik melalui konten iklan video atau pesan yang relevan sesuai kebutuhan audiens. Selain itu, pengaturan waktu atau schedule penanyangan iklan juga cukup berpengaruh agar audiens yang dijangkau bisa tepat sasaran dan memberikan hasil yang luar biasa.

 

2. Instagram

 

Ada banyak hal yang disukai tentang berinvestasi dalam periklanan di Instagram. Media ini mengambil filosofi sebuah gambar yang bernilai ribuan kata dan mengubahnya menjadi e-Commerce.

 

Jika Anda tahu cara meningkatkan pengikut, melindungi merek, dan menggunakan hashtag seperti seorang profesional, Anda sudah berada di jalur yang tepat. Namun, kombinasi fitur cerita dan gambar tunggal Instagram telah mendorong alat ini berintegrasi dengan strategi konten untuk mengarahkan pembeli langsung ke Call to Action (CTA).

 

3. LinkedIn

 

LinkedIn mungkin merupakan dana periklanan social media paling efektif yang dapat Anda belanjakan. Dari jejaring sosial teratas, LinkedIn menonjol sebagai tempat bagi para pemimpin bisnis untuk berinteraksi.

 

Alat navigasi penjualan, InMessaging, dan peluang untuk berbagi konten juga merupakan cara yang bagus untuk menciptakan jaringan. Iklan akan mencerminkan platform tempat Anda berinvestasi. LinkedIn memungkinkan tingkat konversi bisnis yang lebih besar.

 

4. YouTube

 

Terlalu banyak pemasar yang mengabaikan YouTube sebagai platform media sosial, namun YouTube bukan hanya salah satu platform media sosial paling populer di dunia, tetapi juga menciptakan koneksi dengan cara yang unik.

 

Selain itu, jangkauan YouTube sangat mengesankan. Di perangkat seluler saja, YouTube menjangkau lebih banyak pengguna berusia 18-49 tahun dibandingkan jaringan atau saluran kabel mana pun. Media ini bahkan lebih dari sekadar situs berbagi video, melainkan bisa mendapatkan lebih banyak manfaat karena konten dapat dibagikan di platform lain seperti komunitas.

 

Alasan mengapa platform sosial begitu kuat adalah karena mereka memasukkan Anda ke dalam komunitas. Fitur komentar, pengikut, dan saluran YouTube menjadikan platform ini besar dan eksklusif pada saat yang bersamaan.

 

Dengan banyaknya pengguna yang membuat dan berbagi konten di YouTube, platform ini menyediakan tempat yang tepat untuk berbagi konten iklan unik. Mengintegrasikan ulasan produk, testimonial, penelusuran, dan demo eksklusif dapat membantu mendorong bisnis apa pun.

 

5. WhatsApp

 

Jika Anda berpikir untuk menjaring audiens dengan cara yang unik, WhatsApp mungkin menjadi kunci pertumbuhan bisnis Anda. WhatsApp berupaya membuat platformnya lebih terbuka bagi pengiklan.

 

Sebagai layanan perpesanan terbesar di dunia, platform ini memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna setiap hari. Seperti platform lain dalam daftar ini, WhatsApp menawarkan pendekatan berbeda untuk menjangkau orang-orang dan bisa menciptakan hubungan terpercaya untuk bisnis Anda.

 

Cara Menghitung Biaya Pemasaran Secara Cermat

Sepenting apa sebenarnya biaya pemasaran dan bagaimana cara menghitungnya agar anggaran yang dikeluarkan perusahaan lebih efisien?   


Selain biaya produksi, hal yang tak kalah penting untuk dianggarkan dalam berbisnis adalah biaya pemasaran. Strategi ini dilakukan agar perusahaan dapat mempromosikan produk secara optimal, meningkatkan kesadaran merek, serta meningkatkan transaksi pembelian.

 

Nah, sebelum membahas mengenai  cara menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan, pahami dulu beberapa jenis kegiatan yang termasuk dalam biaya tersebut:


 

  • Branding: kegiatan yang dilakukan untuk membangun identitas merek.
  • Iklan: kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan produk dan memperluas jangkauan audiens menggunakan media advertising online maupun offline.
  • Promosi: upaya perusahaan dalam menarik perhatian audiens seperti pemberian diskon, giveaway, dll
  • Analisis pasar: kegiatan untuk melakukan riset maupun survei untuk memperoleh data terkait kebutuhan konsumen, target audiens dan target pasar.
  • Produksi materi pemasaran: kegiatan dalam memproduksi materi pemasaran seperti konten digital, desain billboard dll.

 

Cara menghitung biaya pemasaran

 

Setelah mengetahui berbagai jenis kegiatan yang masuk dalam strategi marketing di atas, maka langkah selanjutnya adalah menghitung biaya marketing secara cermat agar anggaran yang digelontorkan oleh perusahaan berjalan efektif dan efisien.

 

Sebenarnya untuk nominal biaya, setiap perusahaan memiliki angka yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan kategori apa saja yang masuk dalam strategi pemasaran mereka. Semakin banyak standarisasi yang dilakukan maka semakin banyak pula anggaran yang dikeluarkan.

 

Akan tetapi bagi pebisnis pemula, hal tersebut bisa dihitung menggunakan rumus sederhana:

 

"Persentase (%) x Jumlah Anggaran = Biaya Pemasaran"

 

Adapun rumus lain yang bisa digunakan yakni menggabungkan indikator-indikator yang masuk dalam pemasaran seperti iklan, analisis pasar, promosi dan lainnya kemudian menjumlahkan secara total.

 

"Biaya (1) + Biaya (2) + Biaya (3)+... = Biaya Pemasaran"

 

Membuat anggaran untuk pemasaran tidaklah mudah, karena jika nominal tersebut tidak sesuai maka perusahaan bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu dibutuhkan kehati-hatian dengan membuat terlebih dahulu indikator-idikator apa saja yang akan masuk dalam strategi marketing perusahaan.

 

Dari situlah, perusahaan baru bisa menghitung seberapa besar biaya yang dibutuhkan agar pemasaran berjalan sukses dan memberikan keuntungan bagi bisnis.

 

Perusahaan juga wajib melakukan monitoring dan evaluasi apakah biaya  yang dikeluarkan efektif dalam mencapai target penjualan atau tidak. Jika tidak sesuai tujuan, maka perlu adanya evaluasi agar budgeting pemasaran pada periode selanjutnya bisa diperbaiki dan disusun kembali sesuai kebutuhan dan target pasar.    

 

Advertising Online vs Advertising Offline, Mana yang Lebih Efektif?

Masing-masing punya pengaruh pada keberlangsungan bisnis, ini kelebihan dan kekurangan advertising online vs advertising offline.

 

Salah satu hal yang melekat dan tak bisa lepas dalam dunia bisnis adalah media periklanan. Pasalnya, media promosi menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran setiap perusahaan. Promosi tersebut mencakup dua bagian, yakni Advertising Online vs Advertising Offline. 

 

Berbagai pertanyaan pun muncul terkait mana yang lebih efektif di antara kedua media promosi tersebut. Guna menjawab hal itu, artikel ini akan membahasnya secara lengkap terkait kelebihan dan kekurangan keduanya.

 

Apa itu advertising offline? 

 

Advertising offfline adalah jenis iklan yang dilakukan di luar internet atau media digital. Alat promosi ini bisa menggunakan media massa seperti televisi, radio, koran dan majalah. Selain itu, jenis iklan ini erat kaitannya dengan media luar ruang atau Out of Home (OOH) seperti billboard, baliho, videotron, neon box, spanduk, dan lainnya.

 

Kelebihan dari jenis periklanan ini adalah jauh lebih efektif dalam meningkatkan brand awareness, membangun citra positif bagi perusahaan maupun brand yang dipromosikan, serta meningkatkan kepercayaan konsumen pada perusahaan.

 

Sementara kekurangannya adalah budget yang dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan advertising online. Akan tetapi hal ini seharusnya bukan jadi kendala atau penghalang bagi perusahaan ternama, lantaran media periklanan offline bisa menjadi investasi jangka panjang yang akan berdampak signifikan pada nilai penjualan.

 

Apa itu advertising online?

 

Berbeda dengan offline, advertiisng online justru mengoptimalkan jaringan internet dan media digital dalam strategi pemasaran. Cara ini bisa dibilang cukup relevan dengan perkembangan teknologi dan tren yang digandungi kaula muda.

 

Kelebihan advertising online jelas lebih hemat dan efisien dalam hal anggaran. Bahkan target audiensnya pun bisa lebih tepat sasaran, karena media iklan online seperti Google Ads, YouTube, Facebook Ads dan Instagram, dapat diatur kriteria penerima iklan, seperti dari jenis kelamin, usia, wilayah dan lainnya.

 

Namun kelemahannya, durasi iklan akan berlangsung cukup cepat saat melewati layar medsos audiens, sehingga terkadang brand tidak melekat di benak audiens. Selain itu, media ini juga cenderung menyasar kaula muda seperti generasi milenial dan generasi z yang memang dalam kesehariannya tak bisa lepas dari gadget. Hal ini berbeda dengan jenis offline yang bisa menjangkau seluruh kalangan.

 

Lebih efektif mana advertising online vs advertising offline?

 

Sebenarnya kedua jenis periklanan ini sama-sama memiliki kebaikan pada bisnis, semua tergantung pada kebutuhan dan anggaran yang dimiliki perusahaan.

 

Jika bisnis yang Anda geluti adalah produk pakaian remaja, maka advertising offline lebih baik karena bisa lebih tepat sasaran dan mampu menguasai pasar. Sebaliknya jika produk yang dipasarkan misalnya adalah minuman menyegarkan, maka advertising offline seperti billboard akan jauh lebih tepat karena audiens yang melihat iklan akan terpengaruh dan langsung menuju toko untuk membeli produk tersebut.

 

Tapi jika Anda masih bingung dalam menentukan advertising online vs advertising offline, Anda bisa berkonsultasi dengan Devis Advertising sebagai media periklanan profesional dan terpercaya yang sudah berpengalaman dalam pemasangan iklan di seluruh Indonesia.

 

Cara Membuat Email Marketing yang Sukses Menarik Konsumen

Tak bisa sembarangan, begini tips dan trik membuat email marketing yang bisa mendorong angka penjualan.  

 

Email marketing merupakan salah satu strategi bisnis yang dilakukan oleh banyak perusahaan untuk menarik konsumen. Email ini berisi pesan atau iklan komersial yang berisi tentang penjelasan produk terbaru, promo, maupun penyelenggaraan event perusahaan yang yang dikirimkan kepada target audiens.

 

Kesuksesan strategi ini tergantung pada seberapa banyak orang yang membuka email (email open rate) dan mengklik link di email tersebut (click through rate). Misalnya saja dari 50 email yang dikirim, 5 di antaranya terpental, artinya Anda hanya berhasil mengirim 45 email. Begitu pun ketika orang yang membuka kampanye email tersebut hanya 5 dari 50 email yang dikirim, artinya keberhasilannya hanya sekitar 10%.

 

Meski terkesan mudah, namun cara membuat email marketing tak bisa sembarangan karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar sukses menarik konsumen. Berikut langkah-langkahnya:

 

1. List daftar email harus aktif

 

Langkah pertama yang harus dipastikan adalah email yang dituju masih aktif. Cara ini membuat email yang akan dikirim lebih efektif dan berpeluang mendapatkan feedback positif dari target audiens.

 

Selanjutnya, kamu juga bisa melakukan segmentasi pada daftar list yang aktif tersebut agar dapat menghasilkan email open rate yang lebih tinggi.

 

Adapun cara dalam melakukan segementasi adalah dengan mengirim email sesuai kategori produk, kategori lokasi, hingga kategori lain yang disukai konsumen.

 

2. Hindari spam filter

 

Spam filter memang kerap digunakan untuk menyaring email sebelum masuk ke inbox. Nah, untuk mencegah pesan yang kamu kirim masuk ke dalam folder spam, Anda harus memastikan bahwa code yang digunakan bersih, lalu kirim pesan dengan menggunakan domain yang sudah diverifikasi, kemudian jangan clickbait atau menggunakan subject line dengan mengakali penerima email, serta hindari bahasa-bahasa sales (diskon, beli, cash).

 

3. Waktu pengiriman email

 

Tahapan ini cukup penting dalam menentukan keberhasilan email marketing. Oleh karenanya, perusahaan harus mengetahui lebih detail tentang karakteristik penerima email, termasuk waktu atau jam terbaik untuk mengirimkan email, sehingga pesan yang dikirim akan lebih optimal dan berpeluang lebih besar dibaca oleh target audiens.

 

4. Subject line dan kutipan menarik

 

Subject menjadi hal pertama yang dilihat oleh penerima email. Maka dari itu buatlah semenarik mungkin agar email yang kamu kirim bisa diklik oleh penerima. Buatlah kata-kata pancingan yang membuat penasaran penerimanya.

 

5. Perhatikan kualitas konten

 

Konten marketing yang menarik akan membuat penerima terkesan dan puas akan pesan yang dikirim kepadanya. Cobalah lampirkan beberapa sumber yang berguna seperti link website, eBook, dan lainnya kepada penerima. 

 

Intinya, pesan yang dikirim harus memiliki value sehingga penerima bisa melihat keseriusan pengirim dalam mempromosikan produknya.

 

6. Siapkan welcoming email

 

Welcoming email atau sapaan pembuka bisa membangun kedekatan dengan audiens. Cara ini bisa dimulai dengan sapaan hangat, ucapan terima kasih dan lainnya.

 

Contoh:

  • Subjek: Selamat Datang di (nama perusahaan)
  • Isi: Sambutan hangat kepada pelanggan baru, penawaran khusus untuk pembelian pertama, dan arahan lebih lanjut untuk menjelajahi produk atau layanan. 

 

Mengenal Konsep Pemasaran dalam Bisnis

Cegah anjloknya angka penjualan dengan memahami lima konsep pemasaran dalam bisnis, simak ulasannya dalam artikel ini. 

 

Konsep pemasaran adalah sebuah konsep yang digunakan perusahaan dalam mengoptimalkan keuntungan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan dan mengalahkan kompetitor.

 

Konsep ini sebenarnya memfokuskan pada bagaimana perusahaan membangun hubungan yang kuat  dengan konsumen agar saling menguntungkan dan mendatangkan manfaat jangka panjang. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memahami konsep marketing secara baik, mulai dari kekurangannya hingga kelebihannya.

 

Berikut 5 konsep pemasaran dalam dunia bisnis.

 

1. Konsep produksi 

 

Konsep ini lebih menitikberatkan pada asumsi bahwa konsumen lebih menyukai suatu barang atau jasa yang murah. Meski keunggulannya akan lebih banyak menarik banyak konsumen, akan tetapi kekurangan dari konsep ini yaitu kualitas produk yang rendah.

 

Bisa dikatakan lebih memfokuskan pada kuantitas dibandingkan dengan kualitas. Artinya, keuntungan bisa diraup besar-besaran ketika produk dibeli banyak konsumen, namun hal tersebut tidak menjamin bisnis bertahan dalam jangka panjang.

 

2. Konsep produk

 

Berbeda dari sebelumnya, konsep ini justru lebih mengedepankan kualitas dan berfokus pada inovasi, baik itu desain maupun produknya. Dengan kualitas tinggi, konsep ini memiliki keunggulan tersendiri yakni mampu bersaing dan mengalahkan kompetitor.

 

Meski terjamin bisa bertahan dalam jangka panjang, akan tetapi konsep ini memiliki kekurangan yakni harga produk yang terbilang mahal sehingga segmen konsumennya pun lebih terbatas.

 

3. Konsep penjualan

 

Pada konsep penjualan, hal yang menjadi fokus utama adalah promosi dalam skala besar. Ya, pelaku bisnis akan berupaya keras membuat strategi promosi yang tepat agar produk bisa laris manis di pasaran. Adapun upaya yang dilakukan pebisnis biasanya memberikan diskon besar-besaran agar produk bisa terjual dalam jumlah tinggi.

 

Meski cara ini cukup menarik perhatian konsumen, namun sayangnya konsep ini hanya untuk jangka pendek saja dan tidak memperhatikan pada kebutuhan konsumen.

 

4. Konsep pemasaran

 

Dalam konsep ini, perusahaan biasanya akan lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan dari konsumen. Perusahaan meyakini dengan memenuhi keinginan konsumen, maka produk yang mereka pasarkan akan selalu dicari dan digunakan oleh konsumen setianya.

 

Akan tetapi dalam mengimplementasikan konsep ini tidaklah mudah, karena perusahaan harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari target audiens hingga inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, perusahaan juga akan memaksimalkan penjualannya dengan menggunakan media periklanan seperti social media, e-commerc, hingga Out of Home (OOH).

 

Kelebihan dari konsep ini jelas membangun hubungan yang kuat antara brand dan juga konsumen, akan tetapi kekurangannya adalah waktu yang lama dalam proses analisis pasar serta biaya pemasaran yang cukup besar.

 

5. Konsep pemasaran sosial

 

Dengan mengedepankan keseimbangan alam, konsep ini tak hanya mencari keuntungan tapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya saja dengan menciptakan produk ramah lingkungan, ataupun menggelar kegiatan penanaman pohon dan daur ulang sampah.

 

Selain merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, upaya ini juga bisa membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam demi masa depan bumi yang lebih baik. Konsep ini jelas akan membangun citra positif bagi perusahaan, namun mungkin memerlukan biaya tambahan dalam menerapkannya.

 

Tips Meningkatkan Omzet Penjualan Bisnis

Pebisnis pemula wajib simak, ini dia tips dan trik meningkatkan omzet penjualan dalam jangka panjang.

 

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan omzet penjualan. Oleh karena itu, berbagai strategi marketing pun dilakukan oleh perusahaan agar bisa meraup keuntungan.

 

Namun bagi pebisnis yang baru merintis usahanya, meningkatkan omzet penjualan bukanlah hal yang mudah. Jangakan keuntungan yang diraih, produk bisa diterima baik di pasar saja rasanya sulit.

 

Melihat berbagai kendala dan tantangan tersebut, artikel ini akan membahas secara detail langkah apa saja yang bisa diambil oleh pebisnis pemula agar target penjualan bisa tercapai.

 

1. Menentukan target konsumen

 

Jangan pernah anggap remeh target konsumen sebagai bagian dalam strategi marketing, karena ternyata indiaktor ini menjadi salah satu kunci suksesnya suatu produk laris terjual.

 

Kok bisa? karena dengan menentukan target konsumen, artinya Anda mengetahui betul apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh mereka. Produk yang akan diluncurkan pun tak sia-sia karena pasti akan dicari dan diburu oleh konsumen.

 

Kreatif dan mengeksplorasi inovasi produk boleh-boleh saja tapi tetap harus relevan dengan kebutuhan konsumen yang telah menjadi target. Selain anggaran produksi lebih efisien, strategi pemasaran pun akan lebih terarah dan terukur.

 

2. Branding

 

Branding merupakan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan serta memperkuat merek sehingga mampu memberikan perspektif ke orang lain. Branding juga bisa menciptakan citra positif bagi perusahaan.

 

Cara ini dinilai efektif dalam meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan di mata konsumen. Hal ini pun akan memudahkan perusahaan dalam memasarakan produknya.

 

Branding bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan menggunakan Influencer untuk memberikan review positif dan menyebarkan melalui akun media sosialnya. Biasanya, influencer akan berupaya mempengaruhi pengikut atau followers-nya untuk menggunakan produk yang sama.

 

3. Menentukan media iklan yang tepat

 

Adapun langkah selanjutnya untuk meningkatkan omzet adalah dengan melakukan promosi melalui media periklanan. Anda bisa memilih berbagai media periklanan yang sesuai dengan produk dan target konsumen.

 

Jika yang akan dipasarkan adalah produk pakaian misalnya, maka secara online Anda bisa mempromosikannya melalui media sosial, website hingga e-commerce. Namun jika ingin hasilnya lebih optimal, maka Anda juga bisa menggunakan Out of Home (OOH) Advertising seperti billboard.

 

Billboard bisa dipasang di lokasi strategis seperti di kawasan pusat perbelanjaan, ataupun di dekat lokasi perkantoran yang memang sesuai dengan target konsumen yang diinginkan. Tak hanya meningkatkan brand awareness, cara ini juga bisa memperluas jangkauan audiens.

 

Jika bingung dalam menentukan media promosi yang tepat, cobalah berkonsultasi dengan Jasa Periklanan Devis Advertisng yang sudah berpengalaman akan membantu Anda dalam mengambil keputusan serta mempermudah pemasangan OOH.

 

4. Konsistensi

 

Terkadang, sebagian pebisnis langsung menyerah ketika usaha yang dijalankan tidak berjalan sukses. Alih-alih mencoba untuk bangkit, tapi justru malah langsung beralih ke sektor bisnis lain. Padahal seorang pengusaha harus siap menerima risiko dari setiap keputusan yang diambil.

 

Oleh karena itu dibutuhkan tekad yang kuat dan konsistensi dalam menjalankan suatu bisnis. Perlu diketahui, seorang pebisnis harus siap ketika tantangan dan kendala muncul. Misalnya saja saat pandemi Covid-19 melanda, di mana banyak perusahaan akhirnya gulung tikar karena tak mampu mengatasi tantangan yang ada.

 

Dengan menjadi konsisten, sebuah brand akan selalu diingat oleh konsumen dan memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

 

5. Monitoring dan evaluasi 

 

Meski bisnis yang Anda jalankan terbilang sukses dan melejit, namun tetap harus melakukan monitoring dan evaluasi agar bisnis bisa terus berkembang dengan inovasi-inovasi terbaru.

 

Perusahaan yang terus melakukan evaluasi akan mengetahui kelemahan dan keunggulan produknya di pasar, sehingga dapat menyusun strategi yang lebih matang agar produknya lebih menonjol dari kompetitor.

 

Strategi Ampuh Mencapai Target Penjualan Bisnis

Yuk kenali metode SMART, salah satu cara menentukan target penjualan secara terukur agar dapat sesuai harapan.  

 

Target penjualan menjadi salah satu tujuan bisnis agar dapat meraup keuntungan. Namun dalam menentukan seberapa besar target yang akan dicapai, pelaku usaha tak bisa sembarangan karena harus memiliki strategi pemasaran yang cermat dan matang.

 

Sebenarnya mencapai target penjualan tidaklah sulit, namun ketidakpahaman mengenai strategi penjualan akhirnya membuat sebagian pelaku bisnis gagal saat melakukan pemasaran, alhasil mereka pun banyak yang gagal dan gulung tikar.

 

Berikut sederet langkah yang bisa dilakukan pebisnis agar target penjualan bisnis dapat tercapai.

 

1. Kenali tujuan bisnis

 

Sebelum menentukan strategi pemasaran dan penjualan yang tepat, seorang pebisnis harus mengenal terlebih dahulu tujuan dari bisnisnya. Dengan mengenali tujuan yang diinginkan, maka perusahaan juga bisa lebih fokus terkait langkah-langkah bisnis yang akan dilakukan dalam jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

 

2. Kenali target audiens

 

Tahap kedua yang bisa dilakukan yakni dengan mengenal target audiens dari produk yang akan dipasarkan. Anda harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh audiens, dalam hal ini konsumen. Sehingga setiap roduk yang diluncurkan akan selalu dinanti dan diburu oleh target audiens.

 

3. Analisi pasar

 

Hal terpenting yang tak boleh terlewatkan adalah melakukan analisis pasar, di mana perusahaan atau pebisnis harus melihat bagaimana produk yang ditawarkan kompetitor.

 

Analisis ini sangat bermanfaat karena perusahaan bisa membuat strategi pasar yang tepat agar produk yang ditawarkan terlihat lebih unggul dan menonojol dibandingkan dengan produk pesaingnya.

 

Bahkan cara ini juga bisa membantu perusahaan dalam menentukan media promosi yang akan digunakan. Apakah media promosi Out of Home (OOH), Digital Out of Home (DOOH), media sosial atau yang lainnya.

 

4. Hitung sederhana target pengeluaran dan pendapatan

 

Ketika ketiga tahapan di atas sudah dilakukan, maka cobalah Anda membuat target dan perhitungan sederhana terkait biaya operasional dan keuntungan yang diingnkan. Dari situ akan tergambar secara sederhana berapa target penjualan yang diinginkan.

 

5. Tentukan target dengan metode SMART

 

Salah satu cara menentukan target penjualan secara terukur adalah dengan menggunakan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). 


 

  • Specific (spesifik): Target perlu memiliki dasar pencapaian yang jelas dan sudah pasti. Misal jika perusahaan menargetkan 1.000 produk terjual dalam periode sebulan, dari sini perusahaan bisa mengukur dan evaluasi terkait keberhasilan target penjualan.
  • Measurable (dapat diukur): Perusahaan bisa menghitung tingkat keberhasilan penjualan pada periode tertentu. Misal dengan membandingkan hasil penjualan bulan ini dan bulan lalu.
  • Achievable (dapat dicapai): Jika penjualan sebelumnya terbilang sukses, maka target bisa diubah atau ditingkatkan dari 1.000 menjadi 1.500 produk per bulannya.
  • Relevant (relevan): Target harus ditentukan secara realistis dan relevan dengan kondisi perusahaan, sehingga cara menentukan target penjualan setiap perusahaan mungkin saja berbeda.
  • Time-bound (berbasis waktu): Tanpa adanya batas waktu, nilai pencapaian akan sulit untuk diketahui. Biasanya target dibuat dalam jangka waktu tertentu untuk dapat mengetahui pencapaiannya. Ketika masa target berakhir, evaluasi akan dilakukan.

 

6. Monitoring dan evaluasi 

 

Langkah terkahir yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi terkait hasil penjualan. Evaluasi perlu dikelakukan secara berkala dan konsisten agar perusahaan bisa memperbaiki atau merubah strategi ketika target penjualan tidak tercapai.

 

Perlukah Menggunakan Brand Ambassador dalam Bisnis Produk?

Punya peranan penting dalam pengembangan bisnis, ini keuntungan menggunakan brand ambassador dalam promosi produk.

 

Melihat tren pemasaran saat ini, banyak pelaku bisnis memilih untuk menggunakan brand ambassador (BA) dalam mempromosikan produk. Bahkan banyak perusahaan terkesan berlomba-lomba memilih artis, tokoh, maupun influencer terbaik untuk menjadi BA mereka.

 

Ya, brand ambassador atau duta merek memang memiliki peran penting dalam marketing campaign agar dapat menarik konsumen dan membuat produk laris di pasaran. Di sisi lain, mereka juga tak hanya membuat orang ingin mencoba produk baru, tapi juga membangun image brand dalam skala mikro maupun makro.

 

BA biasanya dipilih dari kalangan orang yang mampu mempengaruhi masyarakat sehingga berdampak positif dan signifikan pada penjualan. Oleh karena itu, pebisnis tak bisa sembarangan dalam memilih duta merek, karena harus relevan dengan produk yang ditawarkan.

 

Misalnya saja untuk brand hijab, maka pilihlah artis atau influencer yang memang dikenal sebagai muslimah yang berhijab agar target pasar dapat tercapai. Begitu pun ketika memilih duta merek untuk produk olahraga maka Anda bisa memilih atlet atau artis yang memang penggiat olahraga untuk menjadi BA.

 

Namun dalam kasus lain, Anda dapat memilih selebrita papan atas yang sedang merajai industri hiburan, dengan catatan tetap disesuaikan dengan produk yang akan dipromosikan.

 

Manfaat penggunaan brand ambassador

 

1. Meningkatkan brand awareness

 

Salah satu manfaat besar menggunakan BA adalah meningkatnya brand awareness atau kesadaran merek. Terlebih jika BA merupakan sosok artis ternama, maka hal itu akan sangat mudah mempengaruhi para pengikutnya untuk mengikuti apa yang dilakukan idolanya.

 

2. Memperluas jangkauan konsumen

 

BA sangat berperan dalam memperluas jangkauan konsumen. Selain akan dilibatkan dalam konten periklanan luar ruang atau Out of Home seperti billboard dan videotron yang terpampang di pinggir jalan dan beberapa lokasi terbaik, BA juga akan memaksimalkan jangkauan konsumen melalui media sosial mereka dengan terus mempromosikan produk.

 

Seperti diketahui, media sosial kini menjadi salah satu alat promosi andalan para pebisnis karena lebih cepat menjangkau audiens. Media sosial juga membuat hubungan dengan konsumen lebih interaktif sehingga mendorong pembelian yang lebih tinggi.

 

3. Meningkatkan kepercayaan konsumen

 

BA akan berupaya memberikan testimoni positif dan memberikan rekomendasi suatu produk untuk digunakan secara berulang-ulang. Hal ini membuat tingkat kepercayaan konsumen pun meningkat dan yakin bahwa produk yang ditawarkan berkualitas.

 

Misalnya saja, Zaskia Sungkar yang menjadi brand ambassador produk Le Mineral. Produk minuman ini pun kini bisa dibilang sudah semakin dikenal dan dipercaya masyarakat, bahkan tak kalah dari kompetitornya terdahulu.

 

4. Meningkatkan penjualan

 

Ketika kesadaran merek dan kepercayaan konsumen meningkat, ditambah jangkauan audiens semakin luas, maka secara otomatis angka penjualan pun akan meningkat signifikan. BA juga membantu membangun citra positif brand yang bisa membuat produk bertahan lebih lama di pasaran.

 

Pada intinya, menggunakan BA tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Namun jika melihat manfaatnya dalam pengembangan bisnis, maka menggunakan brand ambassador sangatlah dianjurkan. 

 

Scroll to Top
Buka obrolan
Butuh bantuan?
Hallo, ada yang bisa kami bantu?