Branding The Nation

Devis Advertising boasts an expansive nationwide presence, curating a portfolio of more than 1.000 strategically located

outdoor media assets, each designed to capture attention, that blanket the entire Indonesian landscape.

5 Jenis Branding yang Perlu Diketahui dalam Bisnis

Meski jenis branding cukup banyak, Anda tak harus memilih semuanya melainkan cukup fokus memilih kategori yang sesuai dengan kebutuhan.   

 

Branding merupakan proses pengelolaan citra merek dari sebuah produk, di mana elemen-elemennya meliputi logo, desain, nama dan slogan. Selain menjadi aspek penting dalam pengembangan bisnis, berbagai jenis branding juga berdampak pada segmen yang jauh lebih luas.

 

Melalui branding, perusahaan akan mampu bersaing dan menguasai pasar. Upaya ini juga kerap dijadikan sebagai jurus ampuh perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

 

Berikut berbagai jenis branding yang perlu diketahui: 

 

1. Product branding

 

Paling banyak digunakan oleh pebisnis, product branding merupakan upaya untuk membangun citra merek atau produk tertentu hingga membuatnya terlihat lebih menonjol dibandingkan produk pesaingnya.

 

Strategi ini tak hanya mampu meningkatkan brand awareness tapi juga mendorong nilai transaksi pembelian yang jauh lebih tinggi. Dalam implementasinya, product branding bisa dilakukan dengan membuat desain produk yang unik, mempresiapkan materi promosi yang kreatif di berbagai media, hingga membangun komunikasi yang baik dengan konsumen.

 

2. Corporate branding 

 

Pada corporate branding, perusahaan akan berupaya keras memperkuat citra positif dan membangun kepercayaan terkait perusahaan. Jadi, upaya tidak terfokus pada produk tertentu melainkan lebih kepada membangun identitas perusahaan.

 

3. Personal branding

 

Berbeda halnya dengan corporate, personal branding lebih terfokus pada citra seseorang seperti public figure, tokoh, influencer, maupun sosok lainnya yang memang fokus mem-branding dirinya sendiri agar lebih terkenal sehingga membuat karirnya lebih cemerlang.

 

4. Service branding

 

Service branding biasanya dilakukan untuk menciptakan kesan profesional dan bernilai di mata konsumen. Upaya ini dilakukan untuk membangun kepercayaan konsumen dalam menggunakan jasa layanan dari perusahaan tertentu.

 

Misalnya saja jika bisnis Anda bergerak di bidang perhotelan, maka yang ditonjolkan adalah pelayanan dan kenyamanan agar bisa menjadi rekomendasi pilihan terbaik saat mencari tempat penginapan.

 

5. Co-branding

 

Istilah ini mungkin sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Ya, co-branding merupakan upaya dalam meningkatkan nilai tambah produk. Co-branding adalah sebuah kolaborasi antar brand yang menghasilkan produk baru dengan mengkombinasikan ciri khas dari masing-masing brand.

 

Selain kelima penjelasan di atas, sebenarnya masih terdapat berbagai macam branding yang belum disebutkan yakni geographical branding, cultural branding, retail branding, dan online branding.

 

Meski jenisnya cukup banyak, Anda tak harus memilih semuanya melainkan memilih kategori yang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya, hal yang tak kalah penting dalam branding adalah visi misi yang jelas, visual yang menarik, desain yang unik, logo yang mudah diingat dan melekat dibenak konsumen.

 

Bagaimana Peran QR Code dalam Strategi Marketing?

Jadi 'angin segar' bagi marketer, ini peran penting QR Code dalam mengoptimalkan kampanye iklan yang telah dilakukan.  

 

QR Code atau Code QR sebenarnya merupakan alat transaksional dalam aktivitas jual beli tertentu. Akan tetapi alat ini juga bisa digunakan sebagai strategi marketing dalam memajukan suatu bisnis. Pasalnya, Quick Response Code bisa disematkan dalam media periklanan seperti Out of Home (OOH) maupun media lainnya.

 

Contohnya saja pada iklan billboard, pebisnis tak hanya menampilkan desain dan informasi produk saja tapi juga menyematkan QR Code. Tujuannya agar perusahaan bisa mengukur berapa banyak audiens yang terlibat, sehingga bisa mengukur apakah iklan yang dipasang efektif atau tidak.

 

Masifnya penggunaan Quick Response Code sebenarnya menjadi 'angin segar' bagi marketer karena sangat membantu dalam proses kampanye yang telah dilakukan. Di mana audiens yang tertarik cukup scan barcode yang tertera pada media periklanan dan secara otomatis Anda akan terhubung ke halaman berikutnya.

 

Keuntungan Quick Response Code

 

Inovasi transaksi digital memang memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan. Selain perusahaan akan mendapatkan data akurat mengenai konsumen, Quick Response Code juga mendorong transaksi menjadi lebih transparan dan menimalisir potensi kecurangan.

 

Di sisi lain, data yang diperoleh dari sistem digital ini bisa menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam menentukan target audiens mereka agar lebih tepat sasaran. Di era serba modern saat ini, sudah sepatutnya perusahaan beradaptasi dengan tren yang ada, terlebih transaksi digital sangat diminati di kalangan generasi milenial dan generasi z karena dianggap lebih praktis.

 

Selain itu, pemasaran produk dengan QR juga memberikan nilai tambah informasi, seperti adanya penjelasan produk yang lebih komprehensif kepada konsumen. Hal itu akan menjadi nilai lebih dan dapat mendorong calon konsumen melakukan transaksi pembelian

 

Mengenal jenis Quick Response Code

 

Sebelum memasukannya dalam strategi marketing, Anda harus memahami terlebih dahulu tipe-tipe Quick Response Code, yakni: 


 

  • QR Code Statis, yakni QR dengan kode yang bersifat tetap dan tidak bisa diganti. Biasanya jenis ini digunakan perusahaan untuk ID karyawan, absensi, dll.
  • QR Code Dinamis, yakni QR yang masih bisa diedit atau diubah sesuai kebutuhan. Biasanya digunakan dalam media periklanan baik itu pada brosur, baliho, billboard, maupun media digital seperti media sosial, website, dll. Sehingga bisa saja kode berubah sesuai kebutuhan dan perkembangan perusahaan.

 

Jika melihat penjelasan tersebut, maka QR Code dinamis lebih tepat digunakan dalam strategi marketing. Selain bisa mendapatkan feedback dan masukan yang positif, metode ini juga erat kaitannya dengan kebutuhan pengiklan. So, jangan ragu menggunakan Quick Response Code dalam bisnis!

 

Cara Menghitung Biaya Pemasaran Secara Cermat

Sepenting apa sebenarnya biaya pemasaran dan bagaimana cara menghitungnya agar anggaran yang dikeluarkan perusahaan lebih efisien?   


Selain biaya produksi, hal yang tak kalah penting untuk dianggarkan dalam berbisnis adalah biaya pemasaran. Strategi ini dilakukan agar perusahaan dapat mempromosikan produk secara optimal, meningkatkan kesadaran merek, serta meningkatkan transaksi pembelian.

 

Nah, sebelum membahas mengenai  cara menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan, pahami dulu beberapa jenis kegiatan yang termasuk dalam biaya tersebut:


 

  • Branding: kegiatan yang dilakukan untuk membangun identitas merek.
  • Iklan: kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan produk dan memperluas jangkauan audiens menggunakan media advertising online maupun offline.
  • Promosi: upaya perusahaan dalam menarik perhatian audiens seperti pemberian diskon, giveaway, dll
  • Analisis pasar: kegiatan untuk melakukan riset maupun survei untuk memperoleh data terkait kebutuhan konsumen, target audiens dan target pasar.
  • Produksi materi pemasaran: kegiatan dalam memproduksi materi pemasaran seperti konten digital, desain billboard dll.

 

Cara menghitung biaya pemasaran

 

Setelah mengetahui berbagai jenis kegiatan yang masuk dalam strategi marketing di atas, maka langkah selanjutnya adalah menghitung biaya marketing secara cermat agar anggaran yang digelontorkan oleh perusahaan berjalan efektif dan efisien.

 

Sebenarnya untuk nominal biaya, setiap perusahaan memiliki angka yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan kategori apa saja yang masuk dalam strategi pemasaran mereka. Semakin banyak standarisasi yang dilakukan maka semakin banyak pula anggaran yang dikeluarkan.

 

Akan tetapi bagi pebisnis pemula, hal tersebut bisa dihitung menggunakan rumus sederhana:

 

"Persentase (%) x Jumlah Anggaran = Biaya Pemasaran"

 

Adapun rumus lain yang bisa digunakan yakni menggabungkan indikator-indikator yang masuk dalam pemasaran seperti iklan, analisis pasar, promosi dan lainnya kemudian menjumlahkan secara total.

 

"Biaya (1) + Biaya (2) + Biaya (3)+... = Biaya Pemasaran"

 

Membuat anggaran untuk pemasaran tidaklah mudah, karena jika nominal tersebut tidak sesuai maka perusahaan bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu dibutuhkan kehati-hatian dengan membuat terlebih dahulu indikator-idikator apa saja yang akan masuk dalam strategi marketing perusahaan.

 

Dari situlah, perusahaan baru bisa menghitung seberapa besar biaya yang dibutuhkan agar pemasaran berjalan sukses dan memberikan keuntungan bagi bisnis.

 

Perusahaan juga wajib melakukan monitoring dan evaluasi apakah biaya  yang dikeluarkan efektif dalam mencapai target penjualan atau tidak. Jika tidak sesuai tujuan, maka perlu adanya evaluasi agar budgeting pemasaran pada periode selanjutnya bisa diperbaiki dan disusun kembali sesuai kebutuhan dan target pasar.    

 

Cara Membuat Email Marketing yang Sukses Menarik Konsumen

Tak bisa sembarangan, begini tips dan trik membuat email marketing yang bisa mendorong angka penjualan.  

 

Email marketing merupakan salah satu strategi bisnis yang dilakukan oleh banyak perusahaan untuk menarik konsumen. Email ini berisi pesan atau iklan komersial yang berisi tentang penjelasan produk terbaru, promo, maupun penyelenggaraan event perusahaan yang yang dikirimkan kepada target audiens.

 

Kesuksesan strategi ini tergantung pada seberapa banyak orang yang membuka email (email open rate) dan mengklik link di email tersebut (click through rate). Misalnya saja dari 50 email yang dikirim, 5 di antaranya terpental, artinya Anda hanya berhasil mengirim 45 email. Begitu pun ketika orang yang membuka kampanye email tersebut hanya 5 dari 50 email yang dikirim, artinya keberhasilannya hanya sekitar 10%.

 

Meski terkesan mudah, namun cara membuat email marketing tak bisa sembarangan karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan agar sukses menarik konsumen. Berikut langkah-langkahnya:

 

1. List daftar email harus aktif

 

Langkah pertama yang harus dipastikan adalah email yang dituju masih aktif. Cara ini membuat email yang akan dikirim lebih efektif dan berpeluang mendapatkan feedback positif dari target audiens.

 

Selanjutnya, kamu juga bisa melakukan segmentasi pada daftar list yang aktif tersebut agar dapat menghasilkan email open rate yang lebih tinggi.

 

Adapun cara dalam melakukan segementasi adalah dengan mengirim email sesuai kategori produk, kategori lokasi, hingga kategori lain yang disukai konsumen.

 

2. Hindari spam filter

 

Spam filter memang kerap digunakan untuk menyaring email sebelum masuk ke inbox. Nah, untuk mencegah pesan yang kamu kirim masuk ke dalam folder spam, Anda harus memastikan bahwa code yang digunakan bersih, lalu kirim pesan dengan menggunakan domain yang sudah diverifikasi, kemudian jangan clickbait atau menggunakan subject line dengan mengakali penerima email, serta hindari bahasa-bahasa sales (diskon, beli, cash).

 

3. Waktu pengiriman email

 

Tahapan ini cukup penting dalam menentukan keberhasilan email marketing. Oleh karenanya, perusahaan harus mengetahui lebih detail tentang karakteristik penerima email, termasuk waktu atau jam terbaik untuk mengirimkan email, sehingga pesan yang dikirim akan lebih optimal dan berpeluang lebih besar dibaca oleh target audiens.

 

4. Subject line dan kutipan menarik

 

Subject menjadi hal pertama yang dilihat oleh penerima email. Maka dari itu buatlah semenarik mungkin agar email yang kamu kirim bisa diklik oleh penerima. Buatlah kata-kata pancingan yang membuat penasaran penerimanya.

 

5. Perhatikan kualitas konten

 

Konten marketing yang menarik akan membuat penerima terkesan dan puas akan pesan yang dikirim kepadanya. Cobalah lampirkan beberapa sumber yang berguna seperti link website, eBook, dan lainnya kepada penerima. 

 

Intinya, pesan yang dikirim harus memiliki value sehingga penerima bisa melihat keseriusan pengirim dalam mempromosikan produknya.

 

6. Siapkan welcoming email

 

Welcoming email atau sapaan pembuka bisa membangun kedekatan dengan audiens. Cara ini bisa dimulai dengan sapaan hangat, ucapan terima kasih dan lainnya.

 

Contoh:

  • Subjek: Selamat Datang di (nama perusahaan)
  • Isi: Sambutan hangat kepada pelanggan baru, penawaran khusus untuk pembelian pertama, dan arahan lebih lanjut untuk menjelajahi produk atau layanan. 

 

Mengenal Konsep Pemasaran dalam Bisnis

Cegah anjloknya angka penjualan dengan memahami lima konsep pemasaran dalam bisnis, simak ulasannya dalam artikel ini. 

 

Konsep pemasaran adalah sebuah konsep yang digunakan perusahaan dalam mengoptimalkan keuntungan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan dan mengalahkan kompetitor.

 

Konsep ini sebenarnya memfokuskan pada bagaimana perusahaan membangun hubungan yang kuat  dengan konsumen agar saling menguntungkan dan mendatangkan manfaat jangka panjang. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memahami konsep marketing secara baik, mulai dari kekurangannya hingga kelebihannya.

 

Berikut 5 konsep pemasaran dalam dunia bisnis.

 

1. Konsep produksi 

 

Konsep ini lebih menitikberatkan pada asumsi bahwa konsumen lebih menyukai suatu barang atau jasa yang murah. Meski keunggulannya akan lebih banyak menarik banyak konsumen, akan tetapi kekurangan dari konsep ini yaitu kualitas produk yang rendah.

 

Bisa dikatakan lebih memfokuskan pada kuantitas dibandingkan dengan kualitas. Artinya, keuntungan bisa diraup besar-besaran ketika produk dibeli banyak konsumen, namun hal tersebut tidak menjamin bisnis bertahan dalam jangka panjang.

 

2. Konsep produk

 

Berbeda dari sebelumnya, konsep ini justru lebih mengedepankan kualitas dan berfokus pada inovasi, baik itu desain maupun produknya. Dengan kualitas tinggi, konsep ini memiliki keunggulan tersendiri yakni mampu bersaing dan mengalahkan kompetitor.

 

Meski terjamin bisa bertahan dalam jangka panjang, akan tetapi konsep ini memiliki kekurangan yakni harga produk yang terbilang mahal sehingga segmen konsumennya pun lebih terbatas.

 

3. Konsep penjualan

 

Pada konsep penjualan, hal yang menjadi fokus utama adalah promosi dalam skala besar. Ya, pelaku bisnis akan berupaya keras membuat strategi promosi yang tepat agar produk bisa laris manis di pasaran. Adapun upaya yang dilakukan pebisnis biasanya memberikan diskon besar-besaran agar produk bisa terjual dalam jumlah tinggi.

 

Meski cara ini cukup menarik perhatian konsumen, namun sayangnya konsep ini hanya untuk jangka pendek saja dan tidak memperhatikan pada kebutuhan konsumen.

 

4. Konsep pemasaran

 

Dalam konsep ini, perusahaan biasanya akan lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan dari konsumen. Perusahaan meyakini dengan memenuhi keinginan konsumen, maka produk yang mereka pasarkan akan selalu dicari dan digunakan oleh konsumen setianya.

 

Akan tetapi dalam mengimplementasikan konsep ini tidaklah mudah, karena perusahaan harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari target audiens hingga inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, perusahaan juga akan memaksimalkan penjualannya dengan menggunakan media periklanan seperti social media, e-commerc, hingga Out of Home (OOH).

 

Kelebihan dari konsep ini jelas membangun hubungan yang kuat antara brand dan juga konsumen, akan tetapi kekurangannya adalah waktu yang lama dalam proses analisis pasar serta biaya pemasaran yang cukup besar.

 

5. Konsep pemasaran sosial

 

Dengan mengedepankan keseimbangan alam, konsep ini tak hanya mencari keuntungan tapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya saja dengan menciptakan produk ramah lingkungan, ataupun menggelar kegiatan penanaman pohon dan daur ulang sampah.

 

Selain merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, upaya ini juga bisa membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam demi masa depan bumi yang lebih baik. Konsep ini jelas akan membangun citra positif bagi perusahaan, namun mungkin memerlukan biaya tambahan dalam menerapkannya.

 

Contoh Strategi Marketing yang Efektif dan Menguntungkan

Tanpa memiliki strategi marketing yang tepat, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai.  

 

Strategi marketing merupakan cara untuk mengembangkan bisnis hingga mencapai keberhasilan yang diinginkan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengimplementasikannya, baik secara online maupun offline, tergantung kebutuhan perusahaan.  

 

Namun jika ingin memproleh hasil yang optimal, maka pebisnis bisa melakukan kombinasi di antara keduanya.

 

Berikut beberapa strategi marketing untuk mengembangkan bisnis

 

1. Promosi dan Iklan

 

Promosi dan iklan merupakan dua hal yang berbeda namun tak bisa terpisahkan. Elemen ini cukup penting dalam strategi pemasaran, yang bisa diimplementasikan melalui media periklanan Out of Home (OOH), social media marketing, content marketing, dan lainnya.

 

Iklan adalah bentuk komunikasi yang disampaikan perusahaan kepada konsumen berupa informasi yang dibuat dengan desain menarik agar pesan dapat diterima baik oleh audiens. Sementara promosi merupakan cara perusahaan dalam menyebarkan informasi agar produk bisa dikenal oleh masyarakat luas.

 

2. Social Media Marketing

 

Di era digital saat ini, setiap perusahaan rasanya wajib beradaptasi dengan memiliki social media. Pasalnya, karakteristik audiens saat ini yang cenderung lebih aktif menggunakan gadget dan aktif menggunakan social media seakan membuka peluang lebih besar dalam dunia pemasaran.

 

Anda bisa menggunakan platform Instagram, TikTok, Facebook, YouTube, Twitter dan lainnya dalam memasarkan produk. Selain mampu meningkatkan brand awareness, metode ini juga memaksimalkan penjualan.

 

3. Out of Home Advertising

 

Periklanan luar rumah  atau Out of Home (OOH) Advertising saat ini masih menjadi primadona dalam beriklan. Meski gempuran dunia digital semakin canggih, akan tetapi OOH seperti billboard, videotron, neon box, baliho tetap menjadi pilihan sebagian pebisnis dalam memasarkan produk mereka.

 

Tak bisa dipungkiri, OOH tetap dinilai efektif sebagai media pemasaran karena bisa mencuri perhatian audiens dan mendorong mereka untuk mengunjungi toko offline produk tersebut. OOH pun kerap dijuluki sebagai media periklanan yang tak lekang oleh waktu.

 

4. Content Marketing

 

Ingat! promosi dan iklan menggunakan social media maupun OOH tak akan maksimal apabila content marketing tak dipersiapkan dengan matang.  Konten berupa video, artikel, suara, atau yang lainnya harus dibuat seciamik mungkin agar dapat "menghipnotis audiens" sehingga brand bisa terus melekat dibenak mereka.

 

Perusahaan yang mempersiapkan content marketing dengan optimal akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti meningkatkan kepercayaan audiens, meningkatkan kredibilitas perusahaan, meningkatkan brand awareness, hingga mempengaruhi keputusan audiens untuk melakukan transaksi pembelian.

 

5. Telemarketing

 

Meski tak semua bisnis bisa menggunakan telemarketing sebagai startegi pemasaran mereka, namun bagi dunia perbankan maupun layanan asuransi, telemarketing berperan besar dalam upaya mereka mendapatkan nasabah baru. 

 

Telemarketer biasanya akan menawarkan suatu produk kepada pelanggan melalui telepon, kemudian akan menjelaskan produk secara detail dan diakhiri dengan mengajak bergabung atau menjadi nasabah mereka.

 

Scroll to Top
Buka obrolan
Butuh bantuan?
Hallo, ada yang bisa kami bantu?