Mengenal lebih dalam konsep STP marketing yang dapat membantu pebisnis dalam meningkatkan brand image.
Jika tengah mempelajari konsep marketing, pastinya tidak asing dengan STP marketing, yakni singkatan dari segmenting (segmentasi), targeting (penargetan), dan positioning (penempatan).
Sesuai kepanjangannya, dalam menerapkan STP marketing ada tiga langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan memahami kebutuhan konsumen, menentukan kelompok target yang menjanjikan, serta menempatkan produk dengan tepat pada pikiran konsumen.
STP marketing merupakan konsep yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan area bisnis yang akan dijalankan. Selain itu, konsep STP marketing ini juga dapat membantu pebisnis yang tengah berusaha meningkatkan brand image dan menentukan rencana pemasaran yang akan dijalankan.
Meski demikian, penerapan konsep ini perlu diimbangi dengan penyusunan strategi yang matang. Konsep ini sering diterapkan ketika pebisnis hendak fokus pada kampanye brand atau iklan agar mudah menentukan segmen bisnis yang tepat.
Contoh ketika menerapkan STP marketing adalah sebagai berikut; perusahaan pakaian membagi pasar menjadi beberapa segmen. Nantinya setiap segmen memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian pihak perusahaan dapat menyesuaikan produk dan iklan yang akan ditampilkan untuk setiap segmen.
Bagaimana cara menerapkan STP marketing?
1. Segmenting
Hal pertama yang dilakukan dalam menerapkan konsep marketing ini adalah dengan melakukan segmenting atau segmentasi pasar. Dalam melakukan segmenting, pihak pebisnis akan membagi target pasarnya berdasarkan kelompok konsumen potensial.
Terdapat empat kategori segmentasi pasar yang biasa dijadikan pedoman oleh pebisnis dalam melakukan segmenting yaitu demografis, geografis, psikografis, dan perilaku.
Contoh dari penerapan segmenting adalah ketika pemilik rumah makan menyediakan makanan rumahan dengan harga terjangkau dan berjualan di dekat kampus. Biasanya pembelinya adalah mahasiswa dengan uang jajan terbatas.
2. Targeting
Targeting bisa dilakukan ketika segmenting sudah dilakukan dan ditentukan. Dalam menerapkan targeting, ada beberapa yang perlu diperlukan.
Pertama adalah melihat potensi pertumbuhan atau perkembangan. Pebisnis disarankan agar tidak memilih pasar yang kecil karena nantinya akan membatasi perkembangan bisnis perusahaan. Kemudian melihat profit bisnis. Pebisnis harus memastikan bahwa segmen yang ditargetkan memang menghasilkan keuntungan yang besar.
3. Positioning
Dalam menerapkan positioning, pebisnis atau perusahaan akan mencari cara bagaimana menempatkan iklan atau promosi produk di segmen yang telah ditentukan dengan target yang telah disusun.
Dalam melakukan positioning, pihak pebisnis harus paham apa keunggulan yang dapat ditawarkan oleh produk atau jasanya. Setelah mengetahuinya, keunggulan ini dapat dimanfaatkan sebagai pembeda dengan pesaing.
Selain itu, pihak pebisnis juga harus mencari tahu apa saja masalah atau keluhan yang sering dialami oleh segmentasi pasar yang telah ditargetkan. Dengan demikian pihak pebisnis dapat mengidentifikasi solusi apa yang dibutuhkan pasar.
Solusi tersebut bisa menentukan pesan apa yang nantinya akan disampaikan dan bisa menjadi ide kampanye brand atau iklan apa yang bisa dihadirkan.