Branding The Nation

Devis Advertising boasts an expansive nationwide presence, curating a portfolio of more than 1.000 strategically located

outdoor media assets, each designed to capture attention, that blanket the entire Indonesian landscape.

Bagaimana Cara Tepat Menerapkan STP Marketing pada Bisnis?

Mengenal lebih dalam konsep STP marketing yang dapat membantu pebisnis dalam meningkatkan brand image.

Jika tengah mempelajari konsep marketing, pastinya tidak asing dengan STP marketing, yakni singkatan dari segmenting (segmentasi), targeting (penargetan), dan positioning (penempatan).

Sesuai kepanjangannya, dalam menerapkan STP marketing ada tiga langkah yang bisa dilakukan yaitu dengan memahami kebutuhan konsumen, menentukan kelompok target yang menjanjikan, serta menempatkan produk dengan tepat pada pikiran konsumen.

STP marketing merupakan konsep yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan area bisnis yang akan dijalankan. Selain itu, konsep STP marketing ini juga dapat membantu pebisnis yang tengah berusaha meningkatkan brand image dan menentukan rencana pemasaran yang akan dijalankan.

Meski demikian, penerapan konsep ini perlu diimbangi dengan penyusunan strategi yang matang. Konsep ini sering diterapkan ketika pebisnis hendak fokus pada kampanye brand atau iklan agar mudah menentukan segmen bisnis yang tepat.

Contoh ketika menerapkan STP marketing adalah sebagai berikut; perusahaan pakaian  membagi pasar menjadi beberapa segmen. Nantinya setiap segmen memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian pihak perusahaan dapat menyesuaikan produk dan iklan yang akan ditampilkan untuk setiap segmen.

Bagaimana cara menerapkan STP marketing?

1. Segmenting

Hal pertama yang dilakukan dalam menerapkan konsep marketing ini adalah dengan melakukan segmenting atau segmentasi pasar.  Dalam melakukan segmenting, pihak pebisnis akan membagi target pasarnya berdasarkan kelompok konsumen potensial.

Terdapat empat kategori segmentasi pasar yang biasa dijadikan pedoman oleh pebisnis dalam melakukan segmenting yaitu demografis, geografis, psikografis, dan perilaku.

Contoh dari penerapan segmenting adalah ketika pemilik rumah makan menyediakan makanan rumahan dengan harga terjangkau dan  berjualan di dekat kampus. Biasanya pembelinya adalah mahasiswa dengan uang jajan terbatas.

2. Targeting 

Targeting bisa dilakukan ketika segmenting sudah dilakukan dan ditentukan. Dalam menerapkan targeting, ada beberapa yang perlu diperlukan.

Pertama adalah melihat potensi pertumbuhan atau perkembangan. Pebisnis disarankan agar tidak memilih pasar yang kecil karena nantinya akan membatasi perkembangan bisnis perusahaan. Kemudian melihat profit bisnis. Pebisnis harus memastikan bahwa segmen yang ditargetkan memang menghasilkan keuntungan yang besar.

3. Positioning

Dalam menerapkan positioning, pebisnis atau perusahaan akan mencari cara bagaimana menempatkan iklan atau promosi produk di segmen yang telah ditentukan dengan target yang telah disusun.

Dalam melakukan positioning, pihak pebisnis harus paham apa keunggulan yang dapat ditawarkan oleh produk atau jasanya. Setelah mengetahuinya, keunggulan ini dapat dimanfaatkan sebagai pembeda dengan pesaing.

Selain itu, pihak pebisnis juga harus mencari tahu apa saja masalah atau keluhan yang sering dialami oleh segmentasi pasar yang telah ditargetkan. Dengan demikian pihak pebisnis dapat mengidentifikasi solusi apa yang dibutuhkan pasar.

Solusi tersebut bisa menentukan pesan apa yang nantinya akan disampaikan dan bisa menjadi ide kampanye brand atau iklan apa yang bisa dihadirkan.

Mengenal Konsep Pemasaran dalam Bisnis

Cegah anjloknya angka penjualan dengan memahami lima konsep pemasaran dalam bisnis, simak ulasannya dalam artikel ini. 

 

Konsep pemasaran adalah sebuah konsep yang digunakan perusahaan dalam mengoptimalkan keuntungan dengan cara memenuhi kebutuhan konsumen, meningkatkan penjualan dan mengalahkan kompetitor.

 

Konsep ini sebenarnya memfokuskan pada bagaimana perusahaan membangun hubungan yang kuat  dengan konsumen agar saling menguntungkan dan mendatangkan manfaat jangka panjang. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus memahami konsep marketing secara baik, mulai dari kekurangannya hingga kelebihannya.

 

Berikut 5 konsep pemasaran dalam dunia bisnis.

 

1. Konsep produksi 

 

Konsep ini lebih menitikberatkan pada asumsi bahwa konsumen lebih menyukai suatu barang atau jasa yang murah. Meski keunggulannya akan lebih banyak menarik banyak konsumen, akan tetapi kekurangan dari konsep ini yaitu kualitas produk yang rendah.

 

Bisa dikatakan lebih memfokuskan pada kuantitas dibandingkan dengan kualitas. Artinya, keuntungan bisa diraup besar-besaran ketika produk dibeli banyak konsumen, namun hal tersebut tidak menjamin bisnis bertahan dalam jangka panjang.

 

2. Konsep produk

 

Berbeda dari sebelumnya, konsep ini justru lebih mengedepankan kualitas dan berfokus pada inovasi, baik itu desain maupun produknya. Dengan kualitas tinggi, konsep ini memiliki keunggulan tersendiri yakni mampu bersaing dan mengalahkan kompetitor.

 

Meski terjamin bisa bertahan dalam jangka panjang, akan tetapi konsep ini memiliki kekurangan yakni harga produk yang terbilang mahal sehingga segmen konsumennya pun lebih terbatas.

 

3. Konsep penjualan

 

Pada konsep penjualan, hal yang menjadi fokus utama adalah promosi dalam skala besar. Ya, pelaku bisnis akan berupaya keras membuat strategi promosi yang tepat agar produk bisa laris manis di pasaran. Adapun upaya yang dilakukan pebisnis biasanya memberikan diskon besar-besaran agar produk bisa terjual dalam jumlah tinggi.

 

Meski cara ini cukup menarik perhatian konsumen, namun sayangnya konsep ini hanya untuk jangka pendek saja dan tidak memperhatikan pada kebutuhan konsumen.

 

4. Konsep pemasaran

 

Dalam konsep ini, perusahaan biasanya akan lebih mengutamakan kepentingan dan kebutuhan dari konsumen. Perusahaan meyakini dengan memenuhi keinginan konsumen, maka produk yang mereka pasarkan akan selalu dicari dan digunakan oleh konsumen setianya.

 

Akan tetapi dalam mengimplementasikan konsep ini tidaklah mudah, karena perusahaan harus melakukan riset terlebih dahulu, mulai dari target audiens hingga inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, perusahaan juga akan memaksimalkan penjualannya dengan menggunakan media periklanan seperti social media, e-commerc, hingga Out of Home (OOH).

 

Kelebihan dari konsep ini jelas membangun hubungan yang kuat antara brand dan juga konsumen, akan tetapi kekurangannya adalah waktu yang lama dalam proses analisis pasar serta biaya pemasaran yang cukup besar.

 

5. Konsep pemasaran sosial

 

Dengan mengedepankan keseimbangan alam, konsep ini tak hanya mencari keuntungan tapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya saja dengan menciptakan produk ramah lingkungan, ataupun menggelar kegiatan penanaman pohon dan daur ulang sampah.

 

Selain merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, upaya ini juga bisa membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam demi masa depan bumi yang lebih baik. Konsep ini jelas akan membangun citra positif bagi perusahaan, namun mungkin memerlukan biaya tambahan dalam menerapkannya.

 

Scroll to Top
Buka obrolan
Butuh bantuan?
Hallo, ada yang bisa kami bantu?