Branding The Nation

Devis Advertising boasts an expansive nationwide presence, curating a portfolio of more than 1.000 strategically located

outdoor media assets, each designed to capture attention, that blanket the entire Indonesian landscape.

Jenis-jenis Biaya Pemasaran dan Cara Menghitungnya

Dalam membangun bisnis, modal nekat saja tidak cukup. Banyak hal yang dibutuhkan pebisnis agar bisnis yang dijalankannya dapat berjalan lancar, salah satunya biaya pemasaran. 

Seiring berkembangnya zaman, banyak pebisnis melakukan berbagai konsep dalam melakukan pemasaran produknya agar menarik dan lebih unggul dari pesaing. Artinya, lebih banyak juga biaya pemasaran yang dibutuhkan.

Sebelum lebih lanjut, perlu diketahui biaya pemasaran adalah pengeluaran yang digunakan untuk kegiatan pemasaran, baik pemasaran yang dilakukan secara offline maupun online. Hal yang termasuk biaya pemasaran tidak hanya terbatas pengeluaran untuk iklan tapi mencakup biaya kegiatan promosi, gaji karyawan dan tim marketing, ongkos penjualan, ongkos angkut barang, dan lain sebagainya.

Dalam menentukan dan menghitung biaya pemasaran, ada hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah posisi keuangan perusahaan, karena dari keuangan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memutar bisnis di dalamnya.

Agar lebih aman, lebih baik biaya pemasaran direncanakan serta kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Apalagi pengeluaran selalu dievaluasi setiap bulannya, oleh sebab itu perencanaan awal dilakukan agar kondisi keuangan tetap stabil dan penjualan juga berjalan baik bahkan meningkat.

Selain itu, dalam menentukan pengeluaran untuk pemasaran juga bisa dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk memahami target audiens, pesaing, dan tren pasar.

Ketika pihak pebisnis bisa mengidentifikasi segmen pasar yang paling berpotensi, maka pebisnis juga bisa menentukan metode pemasaran yang efektif dan berapa banyak anggaran yang akan digelontorkan dalam kegiatan pemasaran.

Terdapat beberapa jenis biaya pemasaran yang perlu diketahui, yaitu:

1. Biaya Iklan

Pengeluaran yang dilakukan untuk iklan adalah biaya untuk ruang iklan di media sosial, contohnya. Selain itu, biaya penyewaan billboard atau LED juga termasuk dalam biaya iklan.

2. Biaya Promosi Penjualan

Kategori ini berbeda dengan biaya iklan. Biaya promosi maksudnya pengeluaran yang dialokasikan untuk kegiatan promosi seperti penyediaan diskon, hadiah, atau kupon.

3. Riset Pasar

Dalam berbisnis, perlu dilakukan survei agar bisa menentukan target pasar dan memahami tren pasar. Biaya yang dianggarkan untuk riset pasar digunakan untuk  melakukan survei, wawancara, atau analisis data.

4. Kegiatan Pemasaran Langsung

Kategori ini terkait dengan pengeluaran yang dianggarkan untuk menggelar pameran dagang, promosi acara, atau presentasi penjualan. Kegiatan tersebut membutuhkan biaya contohnya untuk angkut barang, gaji karyawan, barang-barang untuk etalase produk, dan lain-lain.

5. Biaya Branding

Pengeluaran ini dianggarkan untuk membangun citra brand dengan membuat desain logo, pengembangan identitas brand, serta kampanye branding.

Branding juga memerlukan beberapa materi seperti brosur, video promosi, materi cetak, dan konten digital yang mana pembuatannya juga membutuhkan biaya.

6. Biaya Peralatan

Pembuatan materi pemasaran pastinya membutuhkan peralatan seperti komputer, smartphone, printer, kamera, perangkat audio, monitor, dan sebagainya.

Peralatan yang digunakan tergantung pada tujuan dan kebutuha. Untuk mengadakan barang tersebut, perlu dianggarkan dana agar kegiatan pemasaran dapat berjalan baik.

Cara Menghitung Biaya Pemasaran Secara Cermat

Sepenting apa sebenarnya biaya pemasaran dan bagaimana cara menghitungnya agar anggaran yang dikeluarkan perusahaan lebih efisien?   


Selain biaya produksi, hal yang tak kalah penting untuk dianggarkan dalam berbisnis adalah biaya pemasaran. Strategi ini dilakukan agar perusahaan dapat mempromosikan produk secara optimal, meningkatkan kesadaran merek, serta meningkatkan transaksi pembelian.

 

Nah, sebelum membahas mengenai  cara menghitung berapa biaya yang harus dikeluarkan, pahami dulu beberapa jenis kegiatan yang termasuk dalam biaya tersebut:


 

  • Branding: kegiatan yang dilakukan untuk membangun identitas merek.
  • Iklan: kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan produk dan memperluas jangkauan audiens menggunakan media advertising online maupun offline.
  • Promosi: upaya perusahaan dalam menarik perhatian audiens seperti pemberian diskon, giveaway, dll
  • Analisis pasar: kegiatan untuk melakukan riset maupun survei untuk memperoleh data terkait kebutuhan konsumen, target audiens dan target pasar.
  • Produksi materi pemasaran: kegiatan dalam memproduksi materi pemasaran seperti konten digital, desain billboard dll.

 

Cara menghitung biaya pemasaran

 

Setelah mengetahui berbagai jenis kegiatan yang masuk dalam strategi marketing di atas, maka langkah selanjutnya adalah menghitung biaya marketing secara cermat agar anggaran yang digelontorkan oleh perusahaan berjalan efektif dan efisien.

 

Sebenarnya untuk nominal biaya, setiap perusahaan memiliki angka yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan kategori apa saja yang masuk dalam strategi pemasaran mereka. Semakin banyak standarisasi yang dilakukan maka semakin banyak pula anggaran yang dikeluarkan.

 

Akan tetapi bagi pebisnis pemula, hal tersebut bisa dihitung menggunakan rumus sederhana:

 

"Persentase (%) x Jumlah Anggaran = Biaya Pemasaran"

 

Adapun rumus lain yang bisa digunakan yakni menggabungkan indikator-indikator yang masuk dalam pemasaran seperti iklan, analisis pasar, promosi dan lainnya kemudian menjumlahkan secara total.

 

"Biaya (1) + Biaya (2) + Biaya (3)+... = Biaya Pemasaran"

 

Membuat anggaran untuk pemasaran tidaklah mudah, karena jika nominal tersebut tidak sesuai maka perusahaan bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu dibutuhkan kehati-hatian dengan membuat terlebih dahulu indikator-idikator apa saja yang akan masuk dalam strategi marketing perusahaan.

 

Dari situlah, perusahaan baru bisa menghitung seberapa besar biaya yang dibutuhkan agar pemasaran berjalan sukses dan memberikan keuntungan bagi bisnis.

 

Perusahaan juga wajib melakukan monitoring dan evaluasi apakah biaya  yang dikeluarkan efektif dalam mencapai target penjualan atau tidak. Jika tidak sesuai tujuan, maka perlu adanya evaluasi agar budgeting pemasaran pada periode selanjutnya bisa diperbaiki dan disusun kembali sesuai kebutuhan dan target pasar.    

 

Scroll to Top
Buka obrolan
Butuh bantuan?
Hallo, ada yang bisa kami bantu?