Selain menjadi strategi bisnis, soft selling juga membangun ikatan emosional dengan konsumen sehingga mendorong kepada transaksi pembelian.
Soft selling dalam iklan merupakan strategi yang banyak dilakukan oleh pebisnis. Dengan soft selling, calon konsumen tertarik dengan mudah dan akhirnya membeli produk yang diiklankan tanpa merasa dipaksa.
Hal tersebut dikarenakan pendekatan yang dilakukan dengan metode soft selling dilakukan dengan halus, namun meyakinkan. Iklan tersebut akhirnya memberi suatu sentuhan terhadap konsumen yang melihatnya.
Tujuan dari soft selling dalam iklan biasanya bukan sekadar menjual produk atau jasa. Namun tujuannya juga bisa membangun ikatan emosional dengan konsumen.
Biasanya iklan yang melakukan pemasaran secara halus akan fokus pada ide yang relevan dengan kehidupan masyarakat suatu daerah atau negara. Bisa ditampilkan dengan drama atau cerita lucu yang membuat audiens terhibur.
Selain itu, pesan yang disampaikan melalui iklan dengan metode tersebut akan meningkatkan brand awareness dan menuntun calon konsumen untuk melakukan tindakan yang diharapkan.
Contoh iklan soft selling adalah ketika sebuah perusahaan mengenalkan produk kecantikan. Pihak perusahaan menampilkan iklan dengan mengenalkan kandungan apa yang terdapat pada produk tersebut dan cocok untuk jenis kulit apa saja.
Jika diperhatikan, pada iklan tersebut pihak perusahaan tidak mengajak konsumen untuk membelinya. Namun bagi pihak yang merasa cocok dengan kandungannya, maka mereka akan membelinya.
Contoh lainnya adalah iklan mi instan. Biasanya iklan mi instan memberi pesan bahwa produk tersebut mudah dimasak dan bisa diolah dengan cara apa saja, cara ini merupakan memberikan solusi dengan produk yang membuat konsumen tertarik.
Soft selling juga memiliki manfaat, di antaranya membuat suatu produk terlihat ramah dan memberi kenyamanan pada calon konsumen. Hal tersebut secara langsung memberikan image positif bagi produk. Nantinya, konsumen cenderung melihat bisnis produk tersebut begitu peduli dan memprioritaskan kebutuhan mereka.
Hal ini tentu meningkatkan reputasi dan kesuksesan jangka panjang bagi perusahaan produk tersebut. Selain itu karena cara ini membangun hubungan yang berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen, maka perusahaan akan memiliki konsumen loyal.
Bagaimana cara menerapkan soft selling?
Sebelum membuat iklan yang bertujuan penjualan secara halus, pihak pebisnis atau perusahaan lebih baik melakukan riset untuk menemukan target audiens serta media apa yang dapat menjangkau mereka.
Pengerjaan iklan nantinya akan lebih efisien dan hemat waktu.
Hasil riset juga bisa menjadi pegangan untuk jaga-jaga jika nantinya ada masalah.
Selain itu, lebih baik iklan yang dibuat memiliki konsep storytelling. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk mengerti apa yang konsumen rasakan. Diperlukan juga sisi kreatif dalam pembuatan storytelling untuk menampilkan manfaat-manfaat dari produk.
Tekankan bahwa keunggulan produk dapat membantu menyelesaikan masalah banyak masyarakat. Testimoni dari konsumen loyal juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan cerita. Apapun media iklan yang dipilih, semua bisa dibuat dalam format storytelling, terutama penyematan testimoni.