Dalam membangun bisnis, modal nekat saja tidak cukup. Banyak hal yang dibutuhkan pebisnis agar bisnis yang dijalankannya dapat berjalan lancar, salah satunya biaya pemasaran.
Seiring berkembangnya zaman, banyak pebisnis melakukan berbagai konsep dalam melakukan pemasaran produknya agar menarik dan lebih unggul dari pesaing. Artinya, lebih banyak juga biaya pemasaran yang dibutuhkan.
Sebelum lebih lanjut, perlu diketahui biaya pemasaran adalah pengeluaran yang digunakan untuk kegiatan pemasaran, baik pemasaran yang dilakukan secara offline maupun online. Hal yang termasuk biaya pemasaran tidak hanya terbatas pengeluaran untuk iklan tapi mencakup biaya kegiatan promosi, gaji karyawan dan tim marketing, ongkos penjualan, ongkos angkut barang, dan lain sebagainya.
Dalam menentukan dan menghitung biaya pemasaran, ada hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah posisi keuangan perusahaan, karena dari keuangan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memutar bisnis di dalamnya.
Agar lebih aman, lebih baik biaya pemasaran direncanakan serta kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Apalagi pengeluaran selalu dievaluasi setiap bulannya, oleh sebab itu perencanaan awal dilakukan agar kondisi keuangan tetap stabil dan penjualan juga berjalan baik bahkan meningkat.
Selain itu, dalam menentukan pengeluaran untuk pemasaran juga bisa dengan melakukan riset pasar terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan untuk memahami target audiens, pesaing, dan tren pasar.
Ketika pihak pebisnis bisa mengidentifikasi segmen pasar yang paling berpotensi, maka pebisnis juga bisa menentukan metode pemasaran yang efektif dan berapa banyak anggaran yang akan digelontorkan dalam kegiatan pemasaran.
Terdapat beberapa jenis biaya pemasaran yang perlu diketahui, yaitu:
1. Biaya Iklan
Pengeluaran yang dilakukan untuk iklan adalah biaya untuk ruang iklan di media sosial, contohnya. Selain itu, biaya penyewaan billboard atau LED juga termasuk dalam biaya iklan.
2. Biaya Promosi Penjualan
Kategori ini berbeda dengan biaya iklan. Biaya promosi maksudnya pengeluaran yang dialokasikan untuk kegiatan promosi seperti penyediaan diskon, hadiah, atau kupon.
3. Riset Pasar
Dalam berbisnis, perlu dilakukan survei agar bisa menentukan target pasar dan memahami tren pasar. Biaya yang dianggarkan untuk riset pasar digunakan untuk melakukan survei, wawancara, atau analisis data.
4. Kegiatan Pemasaran Langsung
Kategori ini terkait dengan pengeluaran yang dianggarkan untuk menggelar pameran dagang, promosi acara, atau presentasi penjualan. Kegiatan tersebut membutuhkan biaya contohnya untuk angkut barang, gaji karyawan, barang-barang untuk etalase produk, dan lain-lain.
5. Biaya Branding
Pengeluaran ini dianggarkan untuk membangun citra brand dengan membuat desain logo, pengembangan identitas brand, serta kampanye branding.
Branding juga memerlukan beberapa materi seperti brosur, video promosi, materi cetak, dan konten digital yang mana pembuatannya juga membutuhkan biaya.
6. Biaya Peralatan
Pembuatan materi pemasaran pastinya membutuhkan peralatan seperti komputer, smartphone, printer, kamera, perangkat audio, monitor, dan sebagainya.
Peralatan yang digunakan tergantung pada tujuan dan kebutuha. Untuk mengadakan barang tersebut, perlu dianggarkan dana agar kegiatan pemasaran dapat berjalan baik.