Trus bermunculan, tren anarmorphic billboard makin diminati para pengiklan, terutama pemilik brand-brand ternama dunia.
Berbagai perusahaan kini mulai beralih menggunakan anarmorphic billboard, lantaran metode promosi ini dinilai dapat membuat brand lebih menonjol dan lebih dikenal secara luas oleh masyarakat.
Sifat instalasi anamorfik 3D yang menawan dan interaktif mampu menghasilkan peningkatan keterlibatan, peningkatan perhatian, serta peningkatan pengalaman yang berkesan bagi audiens.
Anarmorphic billboard merupakan salah satu inovasi pada dunia periklanan luar rumah atau Out of Home (OOH) karena kemampuannya yang dapat berinteraksi dan memikat audiens secara langsung tanpa memerlukan kacamata khusus untuk melihat konten 3D di berbagai platform, seperti OOH maupun media sosial
Strategi pemasaran yang inovatif ini seakan mampu membangkitkan emosi audiens serta menghasilkan hubungan yang kuat antara merek dan konsumennya. Hal ini memupuk loyalitas merek, advokasi, dan kesan abadi terkait dengan pengalaman audiens secara keseluruhan.
Lonjakan brand-brand ternama yang bereksperimen dengan anarmorphic billboard baru-baru ini dapat dikaitkan dengan keinginan untuk mendapatkan pengalaman yang lebih imersif, karena instalasi ini memanfaatkan ilusi optik untuk melibatkan audiens dengan cara baru, serta membina hubungan yang lebih dalam antara merek dan konsumennya.
Sementara jika dilihat dari ranah Digital Out of Home (DOOH), kemajuan teknologi telah memungkinkan periklanan yang dinamis dan relevan secara kontekstual. Pembaruan konten secara real time, penargetan berbasis data, dan interaktivitas dinilai mampu meningkatkan efektivitas DOOH.
Pasalnya, ketika merek berusaha memikat audiens di tengah kejenuhan iklan, instalasi anamorfik 3D dan inovasi DOOH menawarkan jalan baru untuk keterlibatan dan diferensiasi dalam lanskap pemasaran yang kompetitif.
Di sisi lain, billboard 3D juga menghadirkan kebaruan dan kegembiraan yang menonjol dari OOH tradisional, yakni dalam hal keterlibatan melalui visualisasi unik dan menakjubkan, sehingga tidak hanya menarik perhatian audiens, tetapi juga memastikan bahwa audiens mengingat brand yang dipromosikan.
Aspek menarik lainnya adalah daya tarik media sosial. Orang yang melihatnya seakan tidak bisa menahan diri untuk tidak membagikan foto dan video 3D ini di akun media sosial mereka. Hal tersebut layaknya efek domino virtual, di mana satu orang berbagi, lalu orang lain kembali membagikannya, ibarat iklan gratis yang terus memperluas jangkauan audiens.
Namun untuk mencapai hasil terbaik, para pengiklan harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti pemasangan reklame di lokasi strategis agar memperoleh visibilitas maksimum dan sudut pandang terbaik. Selain itu, pengiklan juga harus menyesuaikan isi konten dengan brand serta selera audiens. Mulai dari tema, gaya artistik, warna, desain dan lainnya agar bisa membangkitkan rasa ingin tahu audiens.